PERKEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL DI SAMBAS PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN MUHAMMAD MULIA IBRAHIM TSAFIUDDIN (1931-1943)

Authors

  • Thoriq Thoriq

DOI:

https://doi.org/10.31571/masa.v1i1.1519

Abstract

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pendidikan Islam pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin tahun 1931-1943,  pengaruh Belanda terhadap pendidikan di Sambas pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin tahun 1931-1943, dan sistem pendidikan Madrasah Al-Sultaniyah. Penelitian menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari empat langkah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Islam pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin adalah berlanjutnya pendidikan Madrasah Al-Sultaniyah yang masih berorientasi dalam pendidikan agama dan berkembang menjadi Tarbiyatul Islam. Pendidikan Islam di Sambas mendapat pengaruh Belanda terlihat Sekolah Tabiyatul Islam memasukkan semua pelajaran Holland Inlandsche School (HIS) dalam kurikulumnya. Ilmu pengetahuan modern, terutama bahasa Belanda yang diterapkan di sekolah Tarbiyatul Islam dipandang sebagai alat untuk mengejar kemajuan. Sistem pendidikan formal di Sambas melalui Madrasah Al-Sultaniyah mauoun Tarbiyatul Islam menggabungkan pendidikan Islam dan Pendidikan Belanda.

 

Kata Kunci: pendidikan, Sultan Mulia Ibrahim Tsafiuddin, Sambas

 

Abstract

The aim of this research is to find out the islamic education in era of Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin in 1931-1943, the influences of Netherland to the education in Sambas while the government of Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin in 1931-1943, and the system of education Madrasah Al-Sultaniyah. The methods of this research is a historical research. The methods of the research is descriptive-analitic includes four stages; heuristic, verification, interpretation, and historiography. The results of this research show if islamic education in era of Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin is the continous of the education Madrasah Al-Sultaniyah with the orientation in education of religion and developing to be Tarbiyatul Islam. Islamic education in Sambas gain the influences from Netherland, we can see from Tarbiyatul Islam included all of studied from Holland Inlandsche School (HIS) in their curriculum. The modern science, especially Dutch language in Tarbiyatul Islam seeing as a tool for gain the significant progress. The formal system of education in Sambas through Madrasah Al-Sultaniyah or Tarbiyatul Islam combining islamic education and Dutch education.

 

Keywords: education, Sultan Mulia Ibrahim Tsafiuddin, Sambas

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ansar Rahman, dkk. (2010). Kabupaten Sambas Sejarah Kesultanan dan Pemerintahan Daerah. Sambas: Dinas Pariwisata Pemerintah Daerah Kebupaten Sambas.

Ahok, P. (1980). Sejarah Pendidikan Daerah Kalimantan Barat, Pontianak : Balai Kajian Sejarah.

Daliman, A. (2012). Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ombak.

Erwin Mahrus. (2013). Sejarah pendidikan Islam, Pontianak : STAIN Pontianak Press

Fahmi, Urai Riza. (2005). Selayang Pandang Kerajaan Islam Sambas, Sambas : Istana Alwatzikhoebillah Sambas.

Juniar Purba. Nukilan Sejarah Kalimantan Barat, Pontianak : STAIN Pontianak Press.

Notosusanto, N. (2008). Mengerti Sejarah : Penerbit Universitas Indonesia.

Priyadi, S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Sejarah, Yogyakarta : Ombak.

Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi Sejarah, Yogyakarta : Ombak.

Gustriyeni. (2014). Peran Syekh Muhammad Basiuni Imran Dalam Mengembangkan Agama Islam di Sambas Tahun 1913-1975. Skripsi Sarjana Pendidikan Prodi Sejarah IKIP-PGRI Pontianak : Tidak Diterbitkan

Downloads

Published

2019-12-20

How to Cite

Thoriq, T. (2019). PERKEMBANGAN PENDIDIKAN FORMAL DI SAMBAS PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN MUHAMMAD MULIA IBRAHIM TSAFIUDDIN (1931-1943). MASA : Journal of History, 1(1). https://doi.org/10.31571/masa.v1i1.1519