Menggali Nilai-Nilai Karakter dalam Permainan Tradisional

Authors

  • Hadi Rianto Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, IKIP PGRI Pontianak, Pontianak, Kalimantan Barat http://orcid.org/0000-0001-8571-814X
  • Yuliananingsih Yuliananingsih Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, IKIP PGRI Pontianak, Pontianak, Kalimantan Barat

DOI:

https://doi.org/10.31571/edukasi.v19i1.2440

Keywords:

nilai karakter, permainan tradisional, upaya pemerintah, character value, traditional games, government efforts

Abstract

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan nilai karakter dalam permainan tradisional dan upaya pemerintah menggiatkan permainan tradisional sebagai dasar penanaman nilai karakter. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu kepala desa, tokoh masyarakat, dan 10 orang warga Desa Pasir Panjang, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Alat pengumpulan data menggunakan daftar ceklis dan pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petak umpet, bola bekel, lompat tali karet, congklak, gobak sodor, ular naga panjang, dan engklek adalah permainan tradisional yang masih dilestarikan. Nilai karakter yang terbentuk yaitu: menumbuhkan sikap toleransi dan empati serta mengasah kemampuan emosional dalam berinteraksi; sikap sabar menunggu giliran; mematuhi peraturan bermain; dan semangat kerja keras. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menggiatkan permainan tradisional yaitu: membangun hubungan kemitraan dengan kaum intelektual dan lembaga terkait (perguruan tinggi); menjaga eksistensi permainan tradisional di masyarakat; serta memperkenalkan dan membiasakan permainan tradisional di lingkungan sekolah.

 

Abstract

This research aimed to describe the character values in traditional games and the government's efforts to intensify traditional games as a basis for cultivating character values. This type of research was descriptive qualitative. The research subjects were the village head, community leaders, and 10 residents of Pasir Panjang Village, East Mempawah District, Mempawah Regency, West Kalimantan. The data collection tool used a checklist and interview guidelines. The data analysis technique used descriptive analysis. The results showed that petak umpet, bola bekel, lompat tali karet, congklak, gobak sodor, ular naga panjang, and engklek are traditional games that are still preserved. The character values that are formed are: fostering tolerance and empathy as well as honing emotional abilities in interaction; patience waiting their turn; obey the rules of play; and hard-working spirit. Efforts made by the government in intensifying traditional games, namely: building partnerships with intellectuals and related institutions (universities); maintain the existence of traditional games in society; and introduce and familiarize traditional games in the school environment.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Hadi Rianto, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, IKIP PGRI Pontianak, Pontianak, Kalimantan Barat

Program Studi PPKn
IKIP PGRI Pontianak

References

Adri, J., Ambiyar, Refdinal, Giatman, M., & Azman, A. (2020). Perspektif pendidikan karakter akhlak mulia pada perubahan tingkah laku siswa. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 18(2), 170-181. http://dx.doi.org/10.31571/ edukasi.v18i2.1845.

Dewi, K. Y. F., & Yaniasti, N. L. (2016). Pendidikan karakter melalui permainan tradisional anak. Daiwi Widya, 3(3), 1-9.

Fajarini, U. (2014). Peranan kearifan lokal dalam pendidikan karakter. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2), 123-130. http://dx.doi.org/10.15408/sd.v1i2.1225.

Haris, I. (2016). Kearifan lokal permainan tradisional cublak-cublak suweng sebagai media untuk mengembangkan kemampuan sosial dan moral anak usia dini. Jurnal AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD, 1(1), 15-20. http://dx.doi.org/10.33061/ad.v1i1.1204.

Hasanah, U. (2016). Pengembangan kemampuan fisik motorik melalui permainan tradisional bagi anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 5(1), 717-733. https://doi.org/10.21831/jpa.v5i1.12368.

Hemafitria. (2019). Nilai karakter berbasis kearifan lokal tradisi tepung tawar pada etnis Melayu Sambas. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 3(2), 121-132. http://dx.doi.org/10.31571/pkn.v3i2.1435.

Herlina. (2014). Nilai kearifan lokal dalam novel Negeri Sapati karya Laode. M. Insan sebagai pendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Bahasa, 3(2), 201-210. http://dx.doi.org/10.31571/bahasa. v3i2.166.

Iswinarti, M. S. (2016). Nilai-nilai problem solving permainan tradisional engklek. Prosiding Seminar Nasional dan Gelar Produk Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2016.

Khasanah, I., Prasetyo, A., & Rakhmawati, E. (2011). Permainan tradisional sebagai media stimulasi aspek perkembangan anak usia dini. PAUDIA: Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 91-105. https://doi.org/10.26877/paudia.v1i1.261.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (2020). Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020-2024, tentang Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam https://www.kemdikbud.go.id/main/ tentang-kemdikbud/visi-dan-misi. Diakses 27 April 2021.

Kurniati, E. (2016). Permainan tradisional dan perannya dalam mengembangkan keterampilan sosial anak. Jakarta: Kencana.

Kurniawan, M. G. (2018). Permainan tradisional Yogyakarta sebagai sumber belajar alternatif berbasis kearifan lokal bagi pembelajaran di sekolah dasar. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, 8(2), 98-111. http://doi.org/10.25273/pe.v8i2.2697.

Kurniawan, M. I. (2015). Tri pusat pendidikan sebagai sarana pendidikan karakter anak sekolah dasar. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 4(1), 41-49. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v4i1.71.

Lizawati. (2016). Pendidikan karakter tokoh wanita dalam novel Layar Terkembang karya Sultan Takdir Alisjahbana. Jurnal Pendidikan Bahasa, 5(1), 116-127. http://dx.doi.org/10.31571/bahasa.v5i1.304.

Marina, L. (2019). Kepastian perlindungan hukum kesenian tradisional sebagai ekspresi budaya tradisional dalam menunjang kepariwisataan Indonesia. Jurnal Industri Pariwisata, 2(1), 27-35. https://doi.org/10.36441/ pariwisata.v2i1.28.

Martin, Elmansyah, T., & Novianty, F. (2019). Penguatan nilai karakter dalam layanan penguasaan konten untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 6(2), 165-178. http://dx.doi.org/10.31571/sosial.v6i2.1552.

Moad & Zuldafrial. (2019). Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Bumi Khatulistiwa. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 3(2), 153-166. http://dx.doi.org/ 10.31571/pkn.v3i2.1438.

Musafiri, M. R., Utaya, S., & Astina, I. K. (2016). Potensi kearifan lokal suku using sebagai sumber belajar Geografi SMA di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(10), 2040-2046. http://dx.doi.org/10.17977/jp.v1i10.7955.

Nur, H. (2013). Membangun karakter anak melalui permainan anak tradisional. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(1), 87-94. https://doi.org/10.21831/ jpk.v0i1.1290.

Octavia, E., & Rube’i, M. A. (2017). Penguatan pendidikan karakter berbasis Pancasila untuk membentuk mahasiswa Prodi PPKn menjadi warga negara yang baik dan cerdas. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 4(1), 111-124. http://dx.doi.org/10.31571/sosial.v4i1.427.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah dalam http://bsnpindonesia.org/ 2016/08/peraturan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-nomor-24-tahun-2016. Diakses pada 28 April 2021.

Perdani, P. A. (2014). Peningkatan keterampilan sosial anak melalui permainan tradisional. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 8(1), 129-136.

Putro, K. Z., Amri, M. A., Wulandari, N., & Kurniawan, D. (2020). Pola interaksi anak dan orangtua selama kebijakan pembelajaran di rumah. Fitrah: Journal of Islamic Education, 1(1), 124-140.

Rianto, H. (2016). Peran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan membangun generasi cerdas dan berkarakter. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 2(1), 14-21. http://dx.doi.org/10.31571/sosial.v2i1.48.

Sibarani, R. (2012). Kearifan lokal: hakikat, peran dan metode tradisi lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.

Sulastri, S., & Alimin, A. A. (2017). Nilai pendidikan karakter kerja keras dalam novel 2 karya Donny Dhirgantoro. Jurnal Pendidikan Bahasa, 6(2), 156-168. http://dx.doi.org/10.31571/bahasa.v6i2.619.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Indonesia dalam https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/43920/uu-no-20-tahun-2003. Diakses 25 Februari 2021

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pemajuan Kebudayaan dalam https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2017/11/UU-No-5-Tahun-2017-tentang-Pemajuan-Kebudayaan.pdf. Diakses 25 Februari 2021.

Wahyudi, S., Rosyid, R., & Atmaja, T. S. (2020). Implementasi penguatan pendidikan karakter untuk membentuk budaya sekolah di SMA Negeri 2 Sungai Raya. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(2), 128-141. http://dx.doi.org/10.31571/pkn.v4i2.1821.

Yuniarti, N. (2013). Analisis aspek kejiwaan tokoh dan nilai pendidikan karakter novel Surat Dahlan karya Khrtisna Pabichara (Kajian psikologi sastra). Jurnal Pendidikan Bahasa, 2(2), 219-235. http://dx.doi.org/ 10.31571/ bahasa.v2i2.245.

Downloads

Published

2021-05-18

How to Cite

Rianto, H., & Yuliananingsih, Y. (2021). Menggali Nilai-Nilai Karakter dalam Permainan Tradisional. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 19(1), 120–134. https://doi.org/10.31571/edukasi.v19i1.2440

Issue

Section

Research Article (Artikel Penelitian)