Literasi Digital dalam Mengatasi Berita Palsu (Hoaks) Covid-19 pada Masyarakat Desa Adat Kampial
Abstract
Masyarakat sebagai konsumen informasi masih belum bisa membedakan mana berita yang benar dan mana berita yang palsu. Seperti yang terjadi pada masyarakat di Desa Adat Kampial, Badung, Bali. Kendala yang dihadapi masyarakat di sana juga sama seperti masyarakat pada umumnya, yaitu ketidaktahuan atau ketidakpahaman dalam menyaring dan membedakan konten berita yang dibaca berdasarkan fakta atau hoaks semata. Melalui pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat, dilakukan sosialisasi literasi digital sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat Desa Adat Kampial. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: persiapan, sosialisasi, dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat dalam menghadapi hoaks, agar ke depannya masyarakat dapat membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang palsu serta bijak dalam menyebarkan informasi yang diterima. Sosialisasi dalam pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesadaran diri dalam menerima informasi dalam mengatasi maraknya pemberitaan palsu Covid-19 yang ada.
Keywords
literasi digital, hoaks, desa adat Kampial
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31571/gervasi.v6i2.3476
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Gervasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
LPPM IKIP PGRI Pontianak, Gedung Rektorat Lt. 2
Jl. Ampera No.88, Sungai Jawi, Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat - 78116
Telp. (0561) 748219
E-mail: gervasi.ikippgriptk@gmail.com
p-ISSN: 2598-6147 | e-ISSN: 2598-6155
VISITOR STATS: