Pelatihan Pengembangan Produk Jagung sebagai Makanan Ringan yang Bernilai Jual

Authors

  • Usman Usman Institut Shanti Bhuana
  • Veneranda Rini Hapsari
  • Margaretha Lidya Sumarni

DOI:

https://doi.org/10.31571/gervasi.v6i3.4596

Keywords:

pelatihan, olahan jagung, pemasaran, pengembangan

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu petani dalam mengolah jagung menjadi makanan ringan yang dapat dinikmati dan/ atau dapat dijual dalam membantu ekonomi rumah tangga. Pengabdian ini dilakukan pada ibu-ibu petani di desa Sebente kecamatan Teriak kabupaten Bengkayang sebanyak 17 orang. Metode pelaksanaan pengabdian berupa pelatihan, penyuluhan dan diskusi. Berdasarkan hasil evaluasi disimpulkan bahwa pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu petani meningkat dalam membuat kue yang berbahan dasar jagung. Ibu-ibu berhasil mengolah jagung menjadi kue yang enak dan dapat di jual dan di pasarkan dengan harga yang tinggi. Kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa melihat potensi yang ada dan bisa di manfaatkan untuk perbaikan ekonomi rumah tangga.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aprilianty, A. (2012). Pengaruh Kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan terhadap minat berwirausaha siswa smk. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(3).

Aini, D. (2010). Hubungan antara waktu fermentasi grits jagung putih dengan sifat gelatinisasi tepung jagung putih yang dipengaruhi ukuran partikel. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 21: 18-24.

Anggraeny, Y.N., Umiyasih, U. dan Krishna, N. H. (2006). Potensi limbah jagung siap rilis sebagai sumber hijauan sapi potong. Prosiding Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi Jagung-Sapi. Puslitbangnak, Pontianak (ID): 9-10 Agustus 2006. hal. 149-153.

Aydinsakir, K., Erdal S., B. D., & R, B. R. & T. (2013). The influence of regular deficit irrigation applications on water use, yield, and quality components of two corn (zea mays l.) genotypes. Agricultural Water Management, 128: 65-71.

Gerez, L.C., Rollan, G.C. dan Font de Valdez, G. (2006). Gluten breakdown by Lactobacilli andpediococci strains isolated from sourdough. Letters in Applied Microbiology. Letters in Applied Microbiology, 42(5), 459-464.

Jayaram, S., Kapoor, S. & Dharmesh, S. M. (2015). Pectic polysaccharide from corn (Zea mays L.) effectively inhibited multi-step mediated cancer cell growth and metastasis. Chemico-biological interactions, 235, 63-75.

Raraswati. (2013). Pusat kegiatan belajar masyarakat sebagai satuan pendidikan nonformal (pnf). Makalah pada Workshop Penataan Kelembagaan PKBM, Bandung (ID), 2 Juni 2013.

Sudaryanto, S. dan B. (2006). Tebon jagung sebagai sumber hijauan pakan ternak strategis di ahan kering Kabupaten Gunung Kidul. Prosiding Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi Jagung – Sapi. Pontianak, 9- 10 Agustus 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 136-141.

Surtinah. (2008). Waktu panen yang tepat menentukan kandungan gula biji jagung manis (zea mays saccharata). Jurnal Ilmiah Pertanian, 4(2), 1-7.

Wahyudin, A., Ruminta, R., & Nursaripah, S. A. (2016). Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) toleran herbisida akibat pemberian berbagai dosis herbisida kalium glifosat. Jurnal Kultivasi, 15 (2), 86-91.

Widiyanti, N. M. N. Z., Baga, L. M. & Suwarsinah, H. K. (2016). Kinerja usahatani dan motivasi petani dalam penerapan inovasi varietas jagung hibrida padalahan kering di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Penyuluhan, 12 (1), 31-42.

Downloads

Published

2022-12-14

How to Cite

Usman, U., Hapsari, V. R., & Sumarni, M. L. (2022). Pelatihan Pengembangan Produk Jagung sebagai Makanan Ringan yang Bernilai Jual. GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3), 924–933. https://doi.org/10.31571/gervasi.v6i3.4596