NILAI GOTONG ROYONG DALAM TRADISI BEDURUK MASYARAKAT DAYAK IBAN DESA PANGGI AGUNG KECAMATAN KETUNGAU TENGAH

Authors

  • Dewi Savitri IKIP PGRI PONTIANAK
  • Hadi Rianto IKIP PGRI PONTIANAK
  • Syarif Firmansyah IKIP PGRI PONTIANAK

DOI:

https://doi.org/10.31571/pkn.v6i2.2936

Keywords:

Gotong Royong, Tradisi Beduruk, Dayak Iban

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk nilai gotong royong dalam tradisi beduruk masyarakat Dayak Iban Desa Panggi Agung Kecamatan Ketungau Tengah, peran serta masyarakat dalam nilai kegiatan gotong royong dalam tradisi beduruk dan melestarikan nilai gotong royong. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Alat pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta pengambilan keputusan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai gotong royong Tradisi Beduruk sebagai berikut: Nilai kebersamaan Tradisi Beduruk, nilai persatuan serta nilai rela berkorban kepentingan bersama. Seperti nebas`(memotong semak belukar), menanam padi, memanen padi dengan sangat baik kelompok masyarakat berpartisipasi pelaksanaan kegiatan. Upaya pelestarian nilai gotong royong dengan dukungan Kepala Desa, Pemangku Adat, dan  masyarakat, memegang peranan yang sangat penting dalam pelestarian karena budaya merupakan aset negara dan juga aset bangsa. Identitas sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan suatu suku sebagai budaya lokal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alloy Sujarni, dkk, (2008). Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak. Jakarta: Institut Dayakkologi.

Aprianto. (2006). Perubahan Pandangan Masyarakat terhadap Nilai Gotong Royong. FISIP UNSRI.

Koetjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kaelan. (2016). Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.

Mariane Irene. (2014). Kerarifan Lokal Pengelolaan Hutan Adat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Maunati Yekti. (2004).Identitas Dayak. Yogyakarta: LkiS Selakan Baru

Moleong, M. A., Lexy, J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mason, A. (2001). Community Solidarity and Belonging Levels of and their Normative Significance. Cambridge: Cambridge University Press.

Nyaming G. F. (2020) Tradisi Beduruk Suku Dayak Desa. Nanga Pinoh.

Sigiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Marthin S, (2013). Sosial Budaya Perladangan Dayak Kerabat di Desa Tapang Perodah Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. Jurnal Fakultas Ilmu Sosiologi UniversitasTanjungpura: Volume 1 No. 2. Oktober 2012.

Mariyani (2017). Strategi Pembentukan Kewarganegaraan Ekologi. Jurnal Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Hal. 10-17.

Nyaming G. F. (2019). Harmoni Antara Tuhan Manusia dan Alam dalam Tradisi Beduruk di Dusun Medang. Jurnal volume 19 N0. 1 Tahun 2019.

Ningsih, J., Bahari, Y.,& Fatmawati, F. (2019) Analisis Nilai-Nilai Solidaritas dalam Tradisi Beduruk Pada Etnis Dayak Banjur Kabupaten Sintang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Volume 9 No. 9.

Subagyo. (2012). Pengembangan Nilai dan Tradisi Gotong Royong dalam Bingkai Konservasi Nilai Budaya. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang: Volume 1. No.01 Juni 2012.

W. Supartono. (2004). Ilmu Budaya Dasar. Gogor: Ghalia Indonesia.

Downloads

Published

2022-12-01

How to Cite

Savitri, D., Rianto, H., & Firmansyah, S. (2022). NILAI GOTONG ROYONG DALAM TRADISI BEDURUK MASYARAKAT DAYAK IBAN DESA PANGGI AGUNG KECAMATAN KETUNGAU TENGAH. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2), 299–309. https://doi.org/10.31571/pkn.v6i2.2936

Issue

Section

Artikel Penelitian