NASIONALISME DI KAWASAN PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA: STUDI KASUS DI KECAMATAN ENTIKONG, KALIMANTAN BARAT

Authors

  • Syafrial Nur IKIP PGRI Pontianak
  • Moad moad IKIP PGRI Pontianak
  • Fety Novianty IKIP PGRI Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.31571/pkn.v6i1.3480

Keywords:

Kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, nasionalisme, Pendidikan, Sosial dan ekonomi

Abstract

Tujuan umum dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui Nasionalisme Masyarakat Di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif. Strategi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Informan kunci adalah masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di kawasan Kecamatan Entikong. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, Teknik observasi dan dokumentas. Teknik analisis data reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa peran agama cukup dominan dalam melakukan bimbingan terhadap warga. Selain itu, beberapa komunitas dan organisasi masyarakat dan adat juga memiliki peranan penting. Masyarakat di perbatasan Indonesia antusiasme dalam partisipasi seremonial pada kegiatan-kegiatan kenegaraan dan adat budaya, penggunaan dan konsistensi dalam penggunaan mata uang rupiah (Rp), dan sikap serta pandangan mereka dalam menggunakan produk lokal, Ikut dalam partisipasi politik dalam pemilu baik di tingkat daerah maupun nasional, keikut sertaan masyarakat dalam kegiatan program bina desa dan bela negara serta kesadaran akan ketaatan akan hukum. Kondisi Pendidikan, sosial dan ekonomi, di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia mengalami kemajuan sejak dibukanya PPLB dan Dry Port menjadi akses jalur darat secara langsung ke Sarawak (Malaysia). Masyarakat melihat kedua negara masing-masing saling memberikan kerjasama ekonomi yang menguntungkan. Kerjasama berupa pengawasan perdagangan dan festival pariwisata yang dapat menunjang perekonomian masyarakat kedua negara.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Syafrial Nur, IKIP PGRI Pontianak

Dosen Prodi PPKN IKIP PGRI Pontianak

Moad moad, IKIP PGRI Pontianak

Dosen Prodi PPKN IKIP PGRI Pontianak

Fety Novianty, IKIP PGRI Pontianak

Dosen Prodi PPKN IKIP PGRI Pontianak

References

A.T.Soegito, (2013). Pergeseran Paradigmatik Manajemen Pendidikan, Semarang: FIS UNNES

Ahmad Fauzi, Nordin. (2006).Land and River Boundary Demarcation and Maintenance - Malaysia's Experience (prosiding) International Symposium on Land and River Demarcation and Maintenance in Support of Borderland Development.

Aman. (2011). Model Evaluasi pembelajaran sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Anderson, Benedict (1983) Imagined Communities Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. Verso: London, New York

Anwar, Chairul. (2014). Internalisasi Semangat Nasionalisme Melalui Pendekatan Habituasi (Perspektif Filsafat Pendidikan. Jurnal Studi Keislaman Vol. 14 No. 1 ) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.

Asriati, Nuraini. (2017). Pembangunan Model Pendidikan Menengah “Sekolah Kebangsaan†di Daerah 3T dan Sempadan Kalimantan Barat– Sarawak Malaysia.International Research Journal of Education and Sciences (IRJES) Vol. 1 Special Issue 1 , 2017.

Cahyo. (2014).Nasionalisme Masyarakat Perbatasan: Studi Kasus Orang Sangir, Kabupaten Sangihe (Jurnal Pusat Penelitian Sumberdaya Regional): Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Hornby, A S.(1995). “Oxford Advenced Learner’s Dictionary of Current Englishâ€. London: Oxford University Press.

Idam, Mustofa. 2017. Pendidikan Islam dalam Jejaring Penanaman Nilai Nasionalisme (Jurnal Pikir Vol. 3 No.2) Studi Pendidikan dan Hukum Islam STAI Darussalam Krapyak Nganjuk.

Kohn, H. (1969). The Idea of Nationalism, Toronto: Cillier Books.

Martaniah, S.M. (1990). Konsep dan alat ukur kualitas berbangsa dan bernegara. Laporan penelitian. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Nainggolan, P. P (eds.). (2004). Batas wilayah dan situasi perbatasan Indonesia: ancaman terhadap integritas teritorial. Jakarta: Tiga Putra Utama.

Rachmat H.S.D. (1996). Biduk Kebangsaan di Tengah Arus Globalisasi. Jakarta: PT Tema Baru.

Rousseau, J. J. (1986). Kontrak Sosial . Jakarta: Penerbitan Erlangga.

Schwarmantel, John. (1994). The State in Contemporary Society an Introduction. New York: Harvester Wheatsheat

Scott, J. (1971). Internalization of Norms: A Sociological Theory of Moral Commitment. Englewood Cliff, N.J. : Paentice-Hall.

Shafer, Boyd C. (1955). Nationalism Myth and Reality. New York: A Harvest Book Harcourt.

Suparlan, Parsudi. (2002) “Menuju Masyarakat Indonesia Yang Multi Kulturalâ€. Jurna; Antropologi Indonesia, Tahun XXVI, No.69, UI dan Yayasan Obor Indonesia

Susilawati. (2010). Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila untuk Memprkuat Ketahanan Idiologi di Daerah Perbatasan. (Jurnal Hukum Vol. 8 No. 4) Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya.

Yin, R. K. (2003). Case study research: Design and methods. Second Edition. London. Sage Publication.

Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor : 1 Tahun 2011 Tanggal : 7 Januari 2011 Desain Besar Pengelolaan Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011 – 2025.

Peraturan BNPP Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Grand Design Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2025.

Peraturan Presiden RI Nomor 31 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Downloads

Published

2022-06-01

How to Cite

Nur, S., moad, M., & Novianty, F. (2022). NASIONALISME DI KAWASAN PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA: STUDI KASUS DI KECAMATAN ENTIKONG, KALIMANTAN BARAT. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(1), 124–137. https://doi.org/10.31571/pkn.v6i1.3480

Issue

Section

Artikel Penelitian