HERITAGE KOTA PONTIANAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
DOI:
https://doi.org/10.31571/masa.v1i2.1433Abstract
Abstrak
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yakni: (1) Mengetahui apa sajakah Heritage yang terdapat di Kota Pontianak, bagaimana guru memanfaatkan Heritage kota Pontianak sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sejarah, apa sajakah faktor pendukung dan penghambat dalam memanfaatkan Heritage kota Pontianak sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan pada SMA se-kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan yang digunakan yakni kualitatif. Hasil penelitian adalah 1) Heritage Kota Pontianak dapat kita klasikasikasikan menjadi tiga bagian yakni: Islam, Hindia-Belanda dan Cina Identifikasi 2) Dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah beberapa SMA di Kota Pontianak telah memanfaatkan heritage sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sejarahnya. Namun pemanfaatan heritage tersebut belum digunakan secara maksimal. Dan 3) Factor pendukung utama adalah dukungan dari sekolah Yang kedua adalah sambutan baik dari lokasi heritage yang dikunjungi. Dan faktor penghambat dalam pelaksanaan adalah transportasi, Pendanaan, dan materi yang didapat terbatas.
Â
Kata Kunci: heritage; Pontianak; guru dan siswa;
Â
Abstract
The objectives of this research are: (1) Knowing what Heritage is in Pontianak City, how teachers use Pontianak City Heritage as a source of learning in history learning, what are the supporting and inhibiting factors in utilizing Pontianak City Heritage as a source of learning in history learning. This research was conducted at high schools throughout Pontianak. The research method used in this research is a descriptive study with the approach used that is qualitative. The results of the study are 1) Pontianak City Heritage can we classify it into three parts namely: Islam, Dutch East Indies and Chinese Identification 2) In the implementation of historical learning several high schools in Pontianak have used heritage as a source of learning in learning history. But the use of heritage has not been used to its full potential. And 3) The main supporting factor is support from the school. The second is good reception from the heritage sites visited. And the inhibiting factors in the implementation are transportation, funding, and the material obtained is limited.
Â
Keywords: heritage; Pontianak; teachers and students;Downloads
References
Sutopo. H.B. 2006. Metode Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Penerapanya Dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Asma dz, Ahmad. 2013. Pontianak Heritage dan Beberapa yang Berciri Khas. Pontrianak: Literer Khatulistiwa.
Agung, Leo dan Sri Wahyuni. 2013. Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.
Mudasir. 2011. Manajemen Kelas. Yogyakarta: Nusa Media.
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembalajaran Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Hamid, Abd. Rahman. 2014. Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Hasanuddin. 2014. Pontianak Masa Kolonial. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Isjoni. 2007. Pembelajaran Sejarah Pada Satuan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Kochar. 2008. Pembelajaran Sejarah; Teaching of History. Jakarta: PT Grasindo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Â
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors should sign the copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by MASA prior to the publication.