ANALISIS KELAYAKAN MODEL DOUBLE CRITICAL TECHNOLOGY SOCIETY (DCTS) PADA MATA PELAJARAN IPA

Authors

  • Ivan Eldes Dafrita IKIP PGRI Pontianak
  • Mira Fuzita IKIP PGRI Pontianak

Keywords:

kelayakan, double critical technology society, IPA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan model Double Critical Technology Society (DCTS) pada mata pelajaran IPA di SMPN 1 Nanga Suhaid. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXC yang berjumlah 27 orang dan guru mata pelajaran IPA yang berjumlah 5 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket validasi ahli dan angket respon. Data yang diperoleh adalah validasi ahli, serta respon siswa dan respon guru terhadap model pembelajaran Double Critical Technology Society (DCTS) yang diterapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa validitas model DCTS sebesar 82,5% sehingga dinyatakan valid. Respon siswa dan guru terhadap model DCTS adalah positif karena rata-rata siswa dan guru yang memberikan komentar setuju lebih dari 70%.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ivan Eldes Dafrita, IKIP PGRI Pontianak

Pendidikan Biologi

Mira Fuzita, IKIP PGRI Pontianak

Pendidikan Biologi

References

Ariyawati, Waluyo & Prihatin. (2017). Analisis Respon Siswa Terhadap Model Pairs, Investigation and Communication (PIC) dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Sains, 2(1), 9-15.

Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematika Siswa SD. Jurnal Penelitian Pendidikan, 1(1), 76-89.

Prayitno, Suwarsono, & Siswono. (2013). Identifikasi Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berjenjang Pada Tiap Jenjangnya. Prosiding Konferensi Nasional Pendidikan Matematika V, 384-389.

Puspaningtyas & Suparno. (2017). Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Terhadap kemampuan Analisis dan Keterampilan Proses Sains. Indonesian Journal of Science and Education, 1(1), 8-16.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Praja Grafindo Persada.

Sabandar, J. (2008). Thinking Classroom dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah. Simposium Internasional.

Sudarisman, S. (2015). Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi Dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 Serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Florea, 2(1), 29-35.

Sukiman. (2008). Teori Pembelajaran Dalam Pandangan Konstruktivisme dan Pendidikan Islam. Jurnal Kependidikan Islam, 3(1), 59-70.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014.

Suryana, Suharsono dan Kirna. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Cetak Menggunakan Model Hannafin & Peck Untuk Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya. Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia, 4(1).

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group.

Wulandari, R. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Kegiatan Laboratorium Terhadap Motivasi Belajar Dan Ketrampilan Berpikir Peserta Didik SMP (Tesis tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana UNY, Yogyakarta.

Yager, R. E. (1991). The constructivist learning model: Towards real reform in science education. Science Teacher, 58(6), 52-57.

Downloads

Published

2020-02-11

How to Cite

Dafrita, I. E., & Fuzita, M. (2020). ANALISIS KELAYAKAN MODEL DOUBLE CRITICAL TECHNOLOGY SOCIETY (DCTS) PADA MATA PELAJARAN IPA. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MIPA DAN TEKNOLOGI II, 1(1), 380–388. Retrieved from https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/snpmt2/article/view/1608