UPAYA PELESTARIAN TENUN MELALUI KEGIATAN TATA KELOLA MUSEUM TENUN SAHIDAH SAMBAS (MTSS)

Authors

  • Muhammad Syaifulloh IKIP PGRI Pontianak
  • Eka Jaya Putra Utama IKIP PGRI Pontianak
  • Agus Dediansyah IKIP PGRI Pontianak
  • Basuki Wibowo IKIP PGRI Pontianak

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh dosen Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Pontianak fokus di Kabupaten Sambas dengan tujuan melestarikan tenun dan pelengkapan membuat tenun melalui pendirian Museum Tenun Sahidah Sambas (MTSS). Kegiatan PKM diawali dengan melakukan tata administrasi berupa pendataan, mendesain tata letak agar sesuai dengan runtut proses membuat museum dan menata koleksi yang di miliki oleh mitra menjadi sebuah museum. Hasi dari kegiatan ini adalah terbentuknya museum tematik tentang tenun Sambas. Kegiatan PKM tidak hanya secara offline tapi juga online beupa launching museum yang dilanjutkan dengan acara rembug museum.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Annisa, Rizky. (2020). Peninggalan Sejarah Islam Di Buleleng Bali. ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 16 (1), 1-12.

Arby, Aurura; Alexander, Bell & Soleman, Bessie. (1995). Album Seni Budaya Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan & Kebudayaan.

Budiman, Arief. (1986). Pembagian Kerja Secara Seksual : Sebuah Pembahasan Sosiologis Tentang Peran Wanita di dalam Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia.

Daulay, Zainul. (2011). Pengetahuan Tradisional Konsep, Dasar, Hukum dan Praktiknya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Fachrurozi, Miftahul Habib. (2021). Abdul Rivai: Potret Intelegensia Bumiputra Pada Awal Abad Kedua Puluh. ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 17 (1), 1-14.

Fajar, Indra Wahyu. (2016). Museum Tenun Songket Sambas. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 4 (2),19-32.

Farida. 2017. Pemberdayaan Pengrajin Perempuan Penenun Sarung ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Jurnal Komunikasi Profesional. 1(1) 58-72.

Hadiwinoto, S. (2002).“Beberapa Aspek Pelestarian Warisan Budayaâ€. Makalah disampaikan pada Seminar Pelestarian dan Pengembangan Masjid Agung Demak, di Demak, 17 Januari 2002.

Hasbullah. (2014). Pembinaan Pelaku Usaha. Jurnal Kewirausahaan, 13 (1), 125–138.

Januarti, Jefri Audi Wempi. (2019). Makna Tenun Ikat Dayak Sintang Ditinjau Dari Teori Semiotika Sosial Theo Van Leeuwen. Bricolage, 5 (1), 73 – 102.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Leuape, Emanuel S. Susanne Dida. (2017). Dialetika Etnografi Komunikasi Emik-Etik Pada Kain Tenun. Jurnal Kajian Komunikasi, 5 (2), 147-158.

Maulia, Rafita. (2015). Wisata Budaya Dalam Tradisi Tenun Di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak. Jom Fisip, 2 (2),1-11.

Mubin, ilmiawan.2016. Makna Simbol Atau Motif Kain Tenun Khas Masyarakat Daerah Bima Di Kelurahan Raba Dompu Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat. Historis.1 (1).

Noho, Yumanraya , Meilinda L. Modjo, Tazkiya N. Ichsan. (2018) Pengemasan Warisan Budaya Tak Benda “Paiya Lohungo Lopoli†Sebagai Atraksi Wisata Budaya Di Gorontalo. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal AKSARA 179, 4 (2), 179-192.

Santosa, Yusuf Budi Prasetya, Khairul Tri Anjani, Akhmad Syaekhu Rakhman. (2021). Museum Kehutanan “Ir. Djamaludin Suryohadikusumo†Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Pada Materi Sumber Sejarah. ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 17 (1), 1-8.

Sila, I Nyoman. I Dewa Ayu Made Budhyani. (2013). Kajian Estetika Ragam Hias Tenun Songket Jinengdalem, Buleleng. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2 (1), 158-178.

Sjamsudin, H. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Trisnayana, I. K., Suartini, L., & Budiarta, I. G. M. (2016). Proses Pembuatan Tenun Flores Home Industri Ibu Yustiana Nona di Desa Tanjung Benoa. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Vol 4(1), 11. Retrieved from file:///C:/Users/USER/Downloads/32- 7181-1-SM (3).pdf

Widijatmoko, Engelbertus kukuh, Iskandar Ladamay, Maria Sukarna Ingrid Rera. (2019). Keterlibatan Warga Negara Dalam Mempertahankan Keaslian Budaya Tenun Ikat. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 9 (1), 57-66.

Downloads

Published

2022-03-16