UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA TAJUNGAN KECAMATAN KAMAL KABUPATEN BANGKALAN MELALUI AKTIVITAS FISIK

Authors

  • Dinda Ramadhani Universitas Trunojoyo Madura
  • Yudho Bawono Universitas Trunojoyo Madura
  • Rezkiyah Rosyidah Universitas Trunojoyo Madura

Abstract

Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan anak yang ditandai dengan perawakan pendek yang disebabkan kurangnya asupan zat gizi dalam masa pertumbuhannya. Selain asupan gizi, stunting juga disebabkan oleh banyak faktor lainnya. Angka stunting di Kabupaten Bangkalan, masih tinggi. Hal ini diketahui dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) bahwa jumlah stunting sebanyak 38 persen, termasuk urutan nomor dua kasus stunting tertinggi di Jawa Timur. Desa Tajungan Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu desa dengan angka stunting tinggi. Stunting dapat dicegah sejak dini. Pencegahan stunting dapat dilakukan melalui beberapa hal, antara lain memberikan ASI Esklusif, mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), memberikan  suplemen  pada  balita dan memantau tumbuh kembang anak secara teratur atau rutin ke posyandu, dan melakukan  aktivitas  fisik  seperti berolahraga. Aktivitas fisik ini masuk ke dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam rumah tangga. PHBS adalah segala perilaku sehat yang dilakukan untuk menjaga kesehatan diri maupun lingkungan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan  penerapan aktivitas fisik setiap hari pada  tingkat  rumah  tangga khususnya  ibu  hamil  dan  ibu  dengan  anak  balita. Sasaran  kegiatan  adalah  ibu  hamil  dan  ibu  dengan  anak  balita  yang  berada di Desa Tajungan Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan. Hasil dari  pengabdian  kepada  masyarakat  ini  yaitu  terjadi  peningkatan  pengetahuan  dan  penerapan  mengenai PHBS di  rumah  tangga, khususnya aktivitas fisik dalam  mencegah  stunting  pada  ibu balita di Desa Tajungan Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan.

 

Kata Kunci: aktivitas fisik, stunting

Downloads

Download data is not yet available.

References

Astuti, S. (2018). Gerakan Pencegahan Stunting melalui pemberdayaan masyarakat di kecamatan jatinangor kabupaten sumedang. Dharmakarya, 7(3), 185-188.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS). Departemen Kesehatan Indonesia.

Clemente, A. P. G. C., et al. (2012). Mild Stunting is Associated with Higher Blood Pressure in Overweight Adolescents. Arq Bras Cardiol, 98(1), 6-12

Damanik, S. M., Sitorus, E., & Mertajaya, I. M. (2021). Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak Balita di Kelurahan Cawang Jakarta Timur. JURNAL Comunità Servizio: Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan, 3(1), 552-560.

Fitroh, S. F., & Oktavianingsih, E. (2020). Peran parenting dalam meningkatkan literasi kesehatan ibu terhadap stunting di Bangkalan Madura. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 610-619.

Harahap, H., & Soekatri, M. (2015). Kepadatan Tulang, Aktivitas Fisik Dan Konsumsi Makanan Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6–12 Tahun. Gizi Indonesia, 38(1), 1-8.

Kemenkes, Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat. (2018). http://promkes.kemkes.go.id/phbs. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2022.

Potter, P.A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktek, Edisi4, Volume 2, Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk, Jakarta : EGC.

WHO (2018). WHO Global target 2025 : Stunting policy brief. Diunduh pada tangal 10 Desember 2022 jam 21.00 WIB dari http://www.who.int/nutrition/globaltarget-2025/en/.

Downloads

Published

2023-01-12