KARAKTERISTIK SISWA PUTUS SEKOLAH PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KOTA BEKASI

Authors

  • Lany Kusbudiyanto Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia
  • Adis Imam Munandar Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31571/sosial.v6i2.1153

Keywords:

putus sekolah, demografi, karakteristik sekolah, sosial-ekonomi keluarga,

Abstract

Permasalahan siswa putus sekolah merupakan masalah pendidikan nasional yang masih terjadi di Indonesia. Fenomena tingkat siswa putus sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi masih terbilang tinggi, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun tujuan penelitian ini adalah pertama, menganalisis perbandingan siswa putus sekolah dengan siswa yang aktif terhadap faktor demografi, karakteristik sekolah dan sosio ekonomi keluarga. Kedua, menganalisis peluang faktor demografi, karakteristik sekolah, sosio ekonomi keluarga dalam mempengaruhi tingkat siswa putus sekolah. Metode yang digunakan yaitu uji komparatif dan regresi logistik. Hasil uji komparatif menunjukan terdapat perbedaan yang nyata atau signifikan antara siswa putus sekolah dengan siswa yang aktif jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi pada variabel jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, usia, jenis sekolah, rasio guru dan murid, jurusan, pendapatan keluarga dan pendidikan ibu. Hasil uji regresi logistik menunjukan variabel yang mempunyai peluang terjadinya siswa putus sekolah dan besarnya peluang dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu pada variabel jenis kelamin sebesar 0,512, jumlah anggota keluarga sebesar 3,048, usia sebesar 29,156, jenis sekolah sebesar 0,476, rasio guru dan murid sebesar 38,498, pendapatan keluarga sebesar 0,074 dan pendidikan ibu sebesar 0,493.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andrei, T., Profioiu, M., Andrei, C. L., & Iacob, A. I. (2012). Quantitative methods for analysis of school dropout in the development regions of romania. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 31, 193-197.

Badan Pusat Statistik Kota Bekasi. (2018). Kota bekasi dalam angka 2018.

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Indonesia 2018.

Bahri, S. (2017). Faktor penyebab anak putus sekolah tingkat SMA di desa bukit lipai kecamatan batang cenaku kabupaten indragiri hulu. JOM FISIP Vol. 4 No. 2.

Bonaldo, L., & Pereira, L. N. (2016). Dropout: demographic profil of brazilian university student. Procedia – Social and Behavioral Sciences, 228, 138-143.

Cataldi, E. F., Laird, J., & Kewal, R. A. (2009). High school dropout and completion rates in the United States: 2007 (NCES 2009-064). Washington, DC: National Center for Education Statistics, Institute of Education Sciences, US Department of Education.

Dalton, B., Glennie, E., & Ingels, S. J. (2009). Late high school dropouts: characteristics, experience and changes across cohorts (NCES 2009-307). Washinton DC: National Center for Education Statistics, Institute of Education Sciences, US Departement of Education.

De Haan, A. M., Boon, A. E., & Vermeiren, R. R. J. M. (2015). Ethnic background, sosioeconomic status, and problem severity as dropout risk factors in psychotherapy with youth. Child Youth Care Forum, 44, 1-16.

De Witte, K., Cabus, S., Thyssen, G., & Groot, W. (2013). A critical review of the literature on school dropout. Journal Educational Research Review, 10, 13-28.

Dustmann, C., Soest, A. V. (2008). Part time work, school success and school leaving. Empirical Economics, 32, 277–299.

Fortin, L., Lessard, A., & Marcotte, D. (2010). Comparison by gender of student with behavior problem who dropped out of school. Procesia Social and Behavioral Sciences, 2, 5530-5538.

Ghignoni, E. (2015). Family background and university dropouts during the crisis: the case of Italy (Working Paper No.169). Roma: Sapienza Università di Roma.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ikhtisar data pendidikan & kebudayaan.

Koedel, C. (2008). Teacher quality and dropout outcomes in large, urban school district. Journal of Urban Economics, 64, 560-572.

Lessard, A., Poirier, M., & Fortin, L. (2010). Student-teacher relationship: a protective factor against school dropout?. Procedia Social and Behavioral Sciences, 2, 1636-1643.

Levin, H. M., Belfield, C., Meunnig, P., & Rouse, C. (2007). The public returns to public educational investments in African-American males. Economics of Education Review, 26, 700-709.

Quraisy, H., Arifin, J. (2016). Kemiskinan dan putus sekolah. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi. Vol. IV No. 12.

Richard, A. J. (2016). Tesis: Determinan peluang putus sekolahpada usia 16-18 tahun di Indonesia (analisa data susenas 2013). Program Pascasarjana, Kajian Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Universitas Indonesia.

Robinson, S., Jaggers, J., Rhodes, J., Blackmon, B. J., & Church, W (2017). Correlates of educational success: predictors of school dropout and graduation for students in the deep south. Children and Youth Services Review, 73, 37-46.

Sagala, Syaiful. (2017). Human capital : membangun modal sumber daya manusia berkarakter unggul melalui pendidikan berkualitas. Depok: Kencana.

Silalahi, U. (2015). Metode penelitian sosial kuantitatif. Bandung : PT. Refika Aditama

Sum, A., Khatiwada, I., & McLaughlin, J. (2009). The consequences of dropping out of high school: joblessness and jailing for high school dropouts and the high cost for taxpayers. Center for Labor Market Studies Publications, Northeastern University.

Sudarwati. (2009). Tesis: perbedaan resiko putus sekolah anak usia 7-15 tahu pada tahun 1998 dan 2006 di Indonesia. Program Pascasarjana, Kajian Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Universitas Indonesia.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Yahia, F. B., Essid, H., & Rebai, S. (2018). Do dropout and environmental factors metter? A directional distance function assessment of tunisian education efficiency. International Journal of Educational Development, 60, 120-127.

Yi, H., Zhang, L., Luo, R., Shi, Y., Mo, D., & Chen, X. (2012). Dropping out: why are student leaving junior high in china’s poor rural areas?. International Journal of Educational Development, 32, 555-563.

Zhao, M., Glewwe, P., (2010). What determines basic school attainment in developing countries? evidence from rural China. Economics of Education Review, 29, 451–460.

Downloads

Published

2020-02-04

How to Cite

Kusbudiyanto, L. and Munandar, A. I. (2020) “KARAKTERISTIK SISWA PUTUS SEKOLAH PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KOTA BEKASI”, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 6(2), pp. 298–318. doi: 10.31571/sosial.v6i2.1153.