PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI PARTISIPASI PETANI DALAM PEMBENTUKAN RUANG PUBLIK DI DESA BULUTELLUE

Authors

  • Abdul Rahman Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
  • Muhammad Syukur Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
  • Rifal Rifal Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31571/sosial.v7i1.1648

Keywords:

partisipasi masyarakat, ruang publik, kelestarian lingkungan,

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan partisipasi masyarakat dalam melestarikan hutan dengan memanfaatkan ruang publik sebagai arena aktivitas di Desa Bulutellue, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan terlibat dan wawancara terhadap tokoh masyarakat, aparat pemerintah desa, dan tokoh adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya untuk melestarikan lingkungan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat melalui pembentukan opini melalui diskusi di gardu sebagai ruang publik, pembentukan kelompok kerja yang otonom, dan ritual upacara adat. Upaya tersebut terbukti efektif dalam menjaga kelestarian lingkungan berserta sumber daya di dalamnya, sehingga mereka optimis akan keberlanjutan lingkungan dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, S. (1999). Capitalism, imperialism, globalization. In The political economy of imperialism (pp. 157–168). Springer.

Arimbawa, W., & Santhyasa, I. K. G. (2010). Perpektif Ruang Sebagai Entitas Budaya Lokal Orientasi Simbolik Ruang Masyarakat Tradisional Desa Adat Penglipuran, Bangli-Bali. Local Wisdom: Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 2(4), 1–9.

Bachtiar, H. . (1991). Pengamatan Sebagai Suatu Penelitian. In Koentjaraningrat (Ed.), Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Febrianto, A. (2016). Antropologi Ekologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.

Giri, A. A. G. M. (2016). Pelestarian Potensi Ruang Publik Sebagai Elemen Penting Dalam Pembangunan Desa Pakraman Kendran Sebagai Desa Wisata. Ruang: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment), 3(3).

Hambali, A. (2017). Kesetaraan Radikal: Analisis Pemikiran Pendidikan Jacques Ranciere. Indonesian Journal of Sociology and Education Policy, 2(2), 1–25.

Hardiman, F. B. (2010). Ruang Publik. Yogyakarta: Kanisius.

Hardiman, F. B., & Sitorus, F. K. (2009). Menuju masyarakat komunikatif: ilmu, masyarakat, politik, & postmodernisme menurut Jurgen Habermas. Kanisius.

Keraf, A. S. (2010). Etika lingkungan hidup. Penerbit Buku Kompas.

Keraf, A. S. (2014). Filsafat Lingkungan Hidup, Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan. Yogyakarta: Kanisius.

Kusno, A., Kurnia, L., & Budiman, M. (2009). Ruang publik, identitas dan memori kolektif: Jakarta pasca-Suharto. Ombak.

Kusno, A., Utama, C., & Nazir, M. (2007). Penjaga memori: gardu di perkotaan Jawa. Ombak.

Maemunah, S., & Hakim, M. L. (2018). Perubahan Iklim Dan Adaptasi Kapitalisme. Jurnal Legislasi Indonesia, 6(1), 122–145.

Maridi, M. (2015). Mengangkat Budaya dan Kearifan Lokal dalam Sistem Konservasi Tanah dan Air. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 12, pp. 20–39).

Noor, I. (2016). Identitas Agama, Ruang Publik Dan Post-Sekularisme: Perspektif Diskursus Jurgen Habermas. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 11(1), 61–87.

Norsidi, N. (2019). Strategi Pengembangan Pengelolaan Hutan Adat Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Lubuk Beringin. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 6(1), 38–52.

Nuris, A. (2016). Tindakan Komunikatif: Sekilas Tentang Pemikiran Jurgen Habermas. Al-Balagh, 1(1), 39–66.

Popkin, S. L. (1986). Petani Rasional. Jakarta: Yayasan Padamu Negeri.

Putra, A. W. S., & Hariadi, S. S. (2016). Peran Kejreun Blang terhadap Perilaku Petani dalam Pengelolaan Air Pertanian di Nanggroe Aceh Darussalam.

Ruhimat, I. S. (2015). Tingkat Motivasi Petani Dalam Penerapan Sistem Agroforestry. Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan, 13(2).

Sudalmi, E. S., & Hardiatmi, J. M. S. (2018). Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Penganekaragaman Tanaman Pekarangan (Di Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar). Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 184–189.

Sufia, R., Sumarmi, S., & Amirudin, A. (2016). Kearifan lokal dalam melestarikan lingkungan hidup (studi kasus masyarakat adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(4), 726–731.

Surtani, S. (2016). Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Secara Efektif dan Efisien.

Suyatman, U. (2018). Teologi Lingkungan dalam Kearifan Lokal Masyarakat Sunda. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 15(1), 77–88.

Wibowo, H. A., Wasino, W., & Setyowati, D. L. (2012). Kearifan lokal dalam menjaga lingkungan hidup (Studi kasus masyarakat di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus). Journal of Educational Social Studies, 1(1).

Yew, V. W. C., Ramlan, S. F. M., & Ahmad, M. R. (2019). Pendekatan kualitatif untuk memahami kualiti hidup masyarakat orang asli di Pahang (Qualitative approach to understanding the quality of life of an indigenous community in Pahang). Geografia-Malaysian Journal of Society and Space, 15(4).

Downloads

Published

2020-06-01

How to Cite

Rahman, A., Syukur, M. and Rifal, R. (2020) “PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI PARTISIPASI PETANI DALAM PEMBENTUKAN RUANG PUBLIK DI DESA BULUTELLUE”, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 7(1), pp. 76–91. doi: 10.31571/sosial.v7i1.1648.