HISTORISITAS DAN MAKNA ARSITEKTUR MASJID JAMI’ SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE

Authors

  • Haris Firmansyah Universitas Tanjungpura
  • Agus Sastrawan Noor Universitas Tanjungpura
  • Ika Rahmatika Chalimi Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.31571/sosial.v7i2.2170

Keywords:

sejarah, masjid, sultan, Pontianak,

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana sejarah awal berdirinya Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, (2) mengetahui bagaimana perkembangan peran dan fungsi Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, dan (3) mengetahui perkembangan dan makna Arsitektur Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi dan penulisan. Adapun hasil penelitian ini adaIah Nama masjid Sultan Syraif Abdurrahman  diambil dari nama sultan pertama kesultanan Qadriah Pontianak yang memiliki peran penting dalam berdirirnya masjid. Masjid Sultan Syarif Abdurrahman mempunyai bentuk arsitektur yang berciri khas unik, terutama pada ruangan utama dan bagian atap masjid yang memiliki makna folisofi sendiri. Ruang utama yang terdapat enam tiang besar sebagai penyanggah utama masjid memiliki makna sebagai rukum iman tanda ketaatan dalam menjalankan perintah Allah swt. Sedangkan bagian atap masjid yang berbentuk tumpang dikombinasikan dengan puncaknya berbentuk kubah berbentuk persegi empat dan bertingkat empat, jumlah dari tingkat atap dan menara kecil yang dimiliki oleh masjid ini melambangkan keempat sahabat Nabi Muhammad yakni Abu Bakar As-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Haris Firmansyah, Universitas Tanjungpura

Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

References

A. Krijgsman ( Maker vervaardiger). 1942. Missigit en kapoers Pontianak mei 1942'. Bron (Sumber): MUSE01:TPC-IC-I-K-011 (zw/w foto), Kamptekeningen uit bezet Nederlands-Indië (1942-1945), NIOD. (https://geheugen.delpher.nl diakses pada hari Jum’at, 18 September).

Aditya, Muhamad Fakhri. 2020. Pusat Budaya Kota Pontianak. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura. Volume 8 / Nomor 1 / Maret 2020.

Asma dz, Ahmad. 2013. Pontianak Heritage dan Beberapa yang Berciri Khas. Pontrianak: Literer Khatulistiwa.

Charles Breijer (Fotograaf). 1948. Aanzicht van een moskee in Pontianak op Borneo, Indonesië (1948) (Pemandangan sebuah masjid di Pontianak di Kalimantan, Indonesia (1948)). Vervaardigingsjaar (tahun pembuatan) :1 januari 1948 tot 31 december 1948. Bron (Sumber) : NFA02:chb-5075-1 (Negatief), Indonesië onafhankelijk - foto's 1947-1953, Nederlands Fotomuseum. (https://geheugen.delpher.nl diakses pada hari Jum’at, 18 September)

Dewi, Widya Sari . 2019. Aktivitas Perdagangan Etnis Tionghoa di Pontianak Tahun 1819-1942. Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 3 Tahun 2019.

Djauhary, T.1997/98. Sejarah Perkembangan Masjid Jami Sultan Abdurahman Pontianak Kalimantan. Jakarta : Depertemen Agama RI.

Esosito, John L. 2007. Ensiklopodia Oxford Dunia Islam Modern Jilid III. Bnadung: Mizan.

Firmanto, Alfian. 2012. “Jejak Sejarah Kesultanan Pontianak (Kajian Inskripsi Situs Makam Batu Layangâ€. Artikel ini pernah disampaikan pada Seminar Hasil Penelitian Inskripsi Keagamaan Nusantara. Pada tanggal 17-19 Juli 2020 di Hotel Acacia, Jakarta.

Gottschalk, Louis. 1975. “Understanding History: A Primer of Historical Methodâ€, a.b, Nugroho Notosusanto, Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hasanuddin dan Budi Kristanto. “Proses Terbentuknya Heterogenitas Etnis di Pontianak pada Abad ke-19â€. Jurnal Humaniora, Volume XIII, Nomor 1, Februari 2001.

Hasanudin dkk. 2000. Pontianak 1771- 1990 : Sejarah Pemerintahan Potianak dari Masa ke Masa. Pontianak : Romeo Grafika.

Huda, Nurul. 2002. Cahaya Pembebasan, Agama, Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kurniawan, Syamsul. “Masjid dalam Lintasan Sejarah Umat Islamâ€. Jurnal Khatulistiwa – Journal of Islamic Studies Volume 4 Nomor 2 September 2014.

Louis Henri Wilhelmus Merkus de Stuers (Tekenaar/Juru Gambar). 1822. Monding van de rivier van Pontianak (Muara Sungai Pontianak). Bron (Sumber): 3728-266 (landkaart, met inkt getekend, papier), Koloniale Wereldtentoonstellingen, Koninklijk Instituut voor de Tropen/Tropenmuseum. (https://geheugen.delpher.nl diakses pada hari Jum’at, 18 September).

Louis Henri Wilhelmus Merkus de Stuers (Tekenaar/Juru Gambar). T.t. Pontianak op Kalimantan (Pontianak di Kalimantan). Bron (Sumber): 3728-254 (landkaart, met inkt getekend, papier), Koloniale Wereldtentoonstellingen, Koninklijk Instituut voor de Tropen/Tropenmuseum. (https://geheugen.delpher.nl diakses pada hari Jum’at, 18 September).

Manzhur, Ibn. 1976. Lisan Al-Arab, Baerut: Dar al-Fikr.

Putri, Shinta Rizkia. 2017. Ragam Ornamen Arsitektur Masjid Sultan Abdurrahman Pontianak. Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017. Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 1, A 239-246.

Shihab, Quraish. 2007. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.

Downloads

Published

2020-12-01

How to Cite

Firmansyah, H., Noor, A. S. and Chalimi, I. R. (2020) “HISTORISITAS DAN MAKNA ARSITEKTUR MASJID JAMI’ SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE”, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 7(2), pp. 158–172. doi: 10.31571/sosial.v7i2.2170.