BUDAYA PESISIR DAN WISATA PANTAI BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI BARAT KALIMANTAN BARAT (STUDI KASUS KAWASAN WISATA SETAPUK MANGROVE SETAPUK BESAR SINGKAWANG UTARA)
DOI:
https://doi.org/10.31571/sosial.v8i1.3251Keywords:
wisata, agen, pesisir, budaya,Abstract
Setapuk Mangrove merupakan kawasan wisata merepresentasikan wilayah pesisir barat Kalimantan Barat yang mengalami perubahan budaya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman tentang asal mula munculnya gagasan pengelolaan pantai dengan basis masyarakat lokal; mengidentifikasi dan memperoleh tentang peran agen, penggiat dan masyarakat serta organisasi pengelolaan pariwisata; memahami dan mengidentifikasi perubahan atau perluasan orientasi budaya pesisir dengan kesadaran baru (memaknai) tentang potensi wisata sebagai variasi wacana selain kenelayanan; memberikan gambaran kondisi pariwisata kawasan pesisir Kalimantan Barat pasca pandemic covid-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penanaman mangrove yang digagas oleh agen internal tokoh masyarakat merupakan bentuk respons agen adaptasi terhadap ancaman abrasi yang sudah menyebabkan kerusakan lahan sekitar Desa Setapuk. Sepinya pengunjung membuat sumber dana pemeliharaan fasilitas kawasan wisata berkurang. Beberapa fasilitas tampak terbengkalai, meskipun mulai ada yang dibenahi sedikit demi sedikit, seperti beberapa papan titian di sepanjang hutan mangrove, dan jembatan gantung yang melintasi Sungai Setapuk.References
Bangen, D. (2003). Pedoman Teknis: Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor: PKSPL-IPB.
Bayuardi, G., Equanti, D., & Suwarno, A. (2018). Melirik Potensi Ekoturisme Pantai Batu Burung. Pontianak: Turn Left Geo Ahead and Lab Fisika IKIP PGRI Pontianak.
Bourdieu, Pierre, Outline of a Theory of Practice, transl. by Richard Nice, Great Britain: Cambridge University, 1977.
Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. 2004. Teori Sosiologi Modern. Terjemahan Alimandan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Haris, M. (1974). Cows, Pigs, and Witches: Riddles of Culture. New York: Random House.
Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Antropologi. Bandung: Rineka Cipta.
Kroeber, Alfred L. Konsep Area Budaya dan Area Umur Clark Wissler. Dalam Metode dalam Ilmu Sosial, hlm. 248-265. Stuart A. Rice, penyunting. Chicago: University of Chicago Press, 1931.
Paul G. Hiebert. (2008). Transforming Worldviews: An Anthropological Understanding of How People Change. Grand Rapids: Baker Publisher.
Priono, Y. (2012). Pengembangan Kawasan Ekowisata Bukit Tangkiling Berbasis Masyarakat. Jurnal Perspektif Arsitektur., 7 , 51-67.
Sharma, M. (2012). Paul Hiebert's Worldview Model: Understand Cultural Encounters. Himalayan Journal of Sociology and Anthropology, 82-94.
Sudrajat, J. (2013, April 1). POTENSI DAN PROBLEMATIKA PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR KALIMANTAN BARAT. Jurnal Social Economic of Agriculture, 2, 29-41.
Vicker, A. (2009). Peradaban Pesisir: Menuju Sejarah Kebudayaan Asia Tenggara. Denpasar: Pustaka Larasan, Udayana Press.
WWF. (2009). Prinsip dan Kriteria Ecotourism. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors should sign the copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by Sosial Horizon prior to the publication.