PERSEPSI MASYARAKAT DUSUN MELAYANG TERHADAP POTENSI BUAH TENGKAWANG (SHOREA SPP) SEBAGAI SALAH SATU BUAH LANGKA BERNILAI EKONOMI DARI KALIMANTAN BARAT

Authors

  • Melda Nuryanti IKIP PGRI Pontianak
  • Agus Suwarno IKIP PGRI Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.31571/sosial.v8i1.3256

Keywords:

persepsi, masyarakat, buah tengkawang,

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui persepsi masyarakat terhadap potensi buah tengkawang. 2) mengetahui pendapatan ekonomi masyarakat dari hasil buah tengkawang. Metode yang digunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Potensi buah tengkawang di Dusun Melayang cukup menjanjikan bagi masyarakat. Untuk memaksimalkan bauh tengkawang masyarakat memanfaat kan buah tengkawang dengan mengolah biji tengkawang menjadi lemak bahkan masyarakat memproduksi produk dari buah tengkawang menjadi beberapa turunan seperti makanan, dan lilin, untuk campuran bahan kosmetik masyarakat bekerja sama dengan perusahaan di Perancis. Olahan lemak tengkawang sudah dipasarkan ke beberapa baik diluar negeri maupun dalam negeri. pendapatan masyarakat dalam penjualan beragam mulai dari Rp.1.000.000,00-Rp.4.000.000,00. Penjualan bauh tengkawang masyarakat menjual tergantung musim dari buah tengkawang. Penjualan buah tengkawang menjadi penghasilan sampingan bagi petani tengkawang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Equanti, Dian; Bayuardi, Galuh dan Suwarno, Agus. 2018. ‘’Kondisi Sosial Ekonomi dan Kualitas Hunian Rumah Tangga Nelayan di Desa Kuala Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas’’. Penelitian. Pontianak: IKIP PGRI Pontianak.

Fernandes A, Maharani R. 2017. Kualitas lemak tengkawang hasil produksi prototipe alat pres tengkawang bertenaga hidrolik. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa 3(2):49-56.

Heriyanto, N.M., & Mindawati Nina. (2008). Konservasi Jenis Tengkawnag (Shorea Spp)Pada Kelompok Hutan Sungai Jelai-Sungai Delang-Sungai Seruyan Hulu Di Provinsi Kalimantan Barat. Info Hutan,5,281-287.

Hidayati Tatik. (2010). Studi Potensi dan Penyebaran Tengkawang (Shorea Spp) Di IUPHHK-HA PT.Intracawood Manufacturing Provinsi Kalimantan Timur. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Jawa Barat.

Hakim L, Leksono B, Setiadi D. 2010. Eksplorasi tengkawang (shorea spp) di sebaran alam Kalimantan untuk konservasi sumber daya genetik dan populasi pemuliaan. Hlm. 813-822. Prosidng Seminar Nasional XIII MAPEKI, 10-11 Nopember 2010, Bali.

Kusumaningtyas, V.A., Sulaeman, A.,&Yusnelti.(2012). Potensi Lemak Biji Tengkawang Terhadap Kandungan Mikroba Pangan Pada Pembuatan Mie Basah. Jurnal Ilmu-ilmu hayati dan fisik, 14,140-147.

Nursiah. (2019). Praktek Pembuatan Lemak Tengkawang Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Wirausaha Siswa Kelas VII SMP NEGERI 2 SELUAS. Karya Tulis Ilmiah.

Riko A, Lumangkun, Wardenaar E. 2013. Nilai manfaat tengkawang (shorea spp) bagi masyarakat di Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Jurnal hutan Lestari 1(2):83-91.

Saridan, A., Fernandes, A., & Noor, M. (2013). Potential and Distribution of Tengkawang Trees Species in Labanan Forest Research, East Kalimantan. Jurnal Penelitian Dipterokarpa, 7, 101-108.

Sumarni, S., & Albinus. (2018). Habitat Tengkawang Bukit (Shorea Beccariana Burck) Pada Kawasan Berhutan Bukit Ruyung Desa Sungai Sintang Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Piper No 27 Vol 14.

Supartini, & Fajri, M. (2015). Potency of Tengkawang in Community Garden of Tem’bak Hamlet, Sintang, West Kalimantan. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa, 1, 7-14.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2017. Statistik Untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta.

Zulnely, Gusti REP, Kusmiyati E, 2012. Pemanfaatan Tengkawang FORPRO 1(2).

Undang-Undang

Permendag No 44/M-DAG/PER/7/2012 tentang barang dilarang ekspor.

Downloads

Published

2021-12-07

How to Cite

Nuryanti, M. and Suwarno, A. (2021) “PERSEPSI MASYARAKAT DUSUN MELAYANG TERHADAP POTENSI BUAH TENGKAWANG (SHOREA SPP) SEBAGAI SALAH SATU BUAH LANGKA BERNILAI EKONOMI DARI KALIMANTAN BARAT”, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 8(1), pp. 127–137. doi: 10.31571/sosial.v8i1.3256.