ANALISIS PENERAPAN ETIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII SMPN 2 MONTERADO

Authors

  • Elias Elias SMPN 2 Monterado

DOI:

https://doi.org/10.31571/sosial.v8i2.3421

Keywords:

Penerapan Etika, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Abstract

Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang sangat penting dalam cabang ilmu geografi. Pada dasarnya dalam menyelesaikan permasalahan geografi mahasiswa di tuntut untuk berpikir, oleh karena itu kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan, seperti di jelaskan pada makna kemampuan berpikir kritis sendiri, yakni berpikir kritis merupakan kemampuan akal pikiran untuk menganalisa, mengidentifikasi, mengevaluasi serta mengambil keputusan untuk penarikan kesimpulan terhadap apa yang di yakini. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal geografi dalam bentuk HOTS, karena soal geografi dalam bentuk Hots ini mempunyai tingkat C4 kemampuan berpikir kritis memang sangat diperlukandalam menyelesaikan soal ini karena sifatnya memancing agar mahasiswa bepikir lebih berkembang dalam menyelesaikan soal. Kemamampuan berpikir setiap individu tentunya berbeda-beda baik individu satu dengan individu lainya, sehingga harus adanya perhatian khusus untuk mengantarkan mahasiswa mencapai keberhasilan dalam menempuh pembelajaran. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis mahasiswa laki-laki dalam menyelesaikan soal SDA materi pencemaran yang ditinjau dari perbedaan gender kelas A Pagi semester VI Prodi geografi, (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa perempuan dalam menyelesaikan soal SDA materi pencemaran yang ditinjau dari perbedaan gender A Pagi semester VI Prodi geografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak  dengan obyek penelitian kelas A Pagi semester VI. Data yang diperoleh berupa data dari observasi, tes tulis dan wawancara. Data dari hasil tes tulis diperoleh dari hasil analisis pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal SDA materi pencemaran yang berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh Ennis yaitu memberikan penjelasan sederhana, membuat penjelasan lanjut, menentukan strategi dan taktik untuk menyelesaikan masalah, dan membuat simpulan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa (1) Mahasiswa laki-laki yang memiliki presentase paling tinggi terdapat pada indicator memberikan penjelasan sederhana (Elementary clarification) dengan skor 89%, sedangkan jumlah mahasiswa laki-laki yang memiliki presentase cukup baik  terdapat pada indikator strategi dan taktik,  serta indicator inference (menyimpulkan) yang masing-masing mendapat skor 61%.(2) Mahasiswa perempuan yang memiliki presentase paling tinggi terdapat pada indikator memberikan penjelasan sederhana dan membuat penjelasan lebih lanjut yaitu memperoleh skor 85%,  sedangkan jumlah mahasiswa perempuan yang memiliki presentase baik dan cukup baik terdapat pada indikator strategi dan taktik memperoleh skor 80% dan menyimpulkan yang masing-masing hanya memperoleh skor 73%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto Suharsimi (2004). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarata: Rineka Cipta.

Bailey, K.D (1994). Methode Of Social Research, New York: The Free Press A Division of macmilan publishing.

Djuwita, P., Guru, P., & Dasar, S. (2017). PEMBINAAN ETIKA SOPAN SANTUN PESERTA DIDIK KELAS V MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR NOMOR 45 KOTA BENGKULU. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10(1), 27–36. https://doi.org/10.33369/PGSD.10.1.27-36

Djamarah, S.B (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Iinteraksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritas Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Bahan Kajian: Pelayanan Profesional Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta Puskur Balitbang.

Entwistle, N, (1991). Styles Of Learning and Teaching an Integrated Outline Of Educational Psycologhis. Jakarta: Rineka Cipta.

Wayan, I., Astawa, W., Putra, M., Gede, I. B., & Abadi, S. (2020). Pembelajaran PPKn dengan Model VCT Bermuatan Nilai Karakter Meningkatkan Kompetensi Pengetahuan Siswa. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 3(2), 199–210. https://doi.org/10.23887/JP2.V3I2.25677

Nurjannah, N. (2018). Pembentukan karakter melalui pembelajaran pkn siswa sdn peunaga cut ujong. Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan, 9(1). https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/gm/article/view/145

Nawawi, Hadari.1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press.

UU RI No.20 Tahun 2003, Tentang Sistim Pendidikan Nasional, (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.

................................., (2008). Sistem Penilaian KTSP: Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pengayaan.

Popham, James W dan Sirotnik, Kennet A., (1973), Educational Statistis: Use and Interpretation, New York, Henfes and Row Publisher.

Setiyaningsih, D. (2020). Peran etika dan profesi kependidikan dalam membangun nilai-nilai karakter mahasiswa calon guru sd. Jurnal Holistika, 4(1), 27–36. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika/article/view/6553

Sudjana, N. (2004). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudarwan, D (2010). Propesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Alfabeta: Bandung.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D: Bandung Alfabeta

Surakhmad, W. (1982). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito

STKIP-PGRI Pontianak. (2008) Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa STKIP-PGRI Pontianak, Pontianak: STKIP-PGRI

Downloads

Published

2021-12-30

How to Cite

Elias, E. (2021) “ANALISIS PENERAPAN ETIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII SMPN 2 MONTERADO”, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 8(2), pp. 170–180. doi: 10.31571/sosial.v8i2.3421.