KARAKTERISTIK KEBUTUHAN BAHAN AJAR SEJARAH LOKAL BERBASIS E-MODUL UNTUK SMAN KOTA PONTIANAK

Authors

  • Haris Firmansyah Universitas Tanjungpura
  • Ika Rahmatika Chalimi Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.31571/sosial.v9i1.3704

Keywords:

bahan ajar, sejarah lokal, Pontianak

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar Sejarah lokal berbasis e-modul dan kebutuhan materi sejarah lokal Kalimantan Barat pada SMA N Kota Pontianak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kualitatif deskriptif. Adapun Lokasi pada penelitian yaitu SMA di Kota Pontianak, yang dijjadikan sebagai sample terdiri dari 5 sekolah yakni: Sekolah Menengah Atas Negeri 2, Sekolah Menengah Atas Negeri 3, Sekolah Menengah Atas Negeri 6, Sekolah Menengah Atas Negeri 8 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 10. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut 1) Bahan ajar sejarah lokal berbasis e-modul dibutuhkan oleh guru sejarah SMA N Kota Pontianak yang dapat digunakan sebagai tambahan literasi sejarah lokal yang minim serta sebagai invoasi baru dalam belajar sejarah lokal sebagaimana perkembangan teknologi pembelajaran yang dibutuh selama masa pandemic maupun pada pembelajaran tatap muka terbatas. 2) Pada analisis kebutuhan materi sejarah lokal yang dibutuhkan guru adalah materi sejarah perkembangan kerajaan-kerajan Islam di Kalimantan Barat yang terdapat pada kelas X dengan KD 3.8. yakni mengidentifikasi karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Haris Firmansyah, Universitas Tanjungpura

Pendidikan Sejarah FKIP

Ika Rahmatika Chalimi, Universitas Tanjungpura

Pendidikan Sejarah FKIP

References

Abdullah, Taufik. 2005. Sejarah Lokal di Indonesia: Kumpulan Tulisan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Amalina, Sharfina Nur. 2019. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Madiun. JPIPS: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Vol. 6, No. 1, p. 30-39

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta

Fauzan, A. N., Siregar, E., & Imbar, K. 2019. Pengembangan Bahan Ajar Online (Learning Object) pada Matakuliah Landasan Teknologi Pendidikan. Jurnal Pembelajaran Inovatif, 2(1), 46–54. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JPI.021.07

Hernawan, A. H., Permasih, & Dewi, L. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Direktorat UPI Bandung, 1489–1497. Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/194601291981012-PERMASIH/PENGEMBANGAN_BAHAN_AJAR.pdf

Krismawati, N. U., Warto, & Suryani, N. 2018. Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal di SMA. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 16(2), 355. https://doi.org/10.21154/cendekia.v16i2.1331

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

Kusnoto, Y., & Minandar, F. 2017. PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL: PEMAHAMAN KONTENS BAGI MAHASISWA. In Jurnal Pendidikan Sosial (Vol. 4). Retrieved from http://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/sosial/article/view/428

Maslahah, w., & Rofiah, L. 2019. Pengembangan Bahan Ajar (Modul) Sejarah Indonesia Berbasis Candi-candi di Blitar Untuk Meningkat Kesadaran Sejarah. Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran, 9(1), 32.

Nawawi, H. (2015) Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nugraheni, U. I. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Samin Di SMP Negeri 1 Ngawen Blora. Semarang: Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semerang.

Pannen, P. 1996. Mengajar di Perguruan Tinggi, buku empat, bagian "Pengembangan Bahan Ajar". Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Prastowo, A. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: D.Press, Ed.

Romadi, & Kurniawan, G. F. 2017. Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Folklore Untuk Menanamkan Nilai Kearifan Lokal Kepada Siswa. Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 11(1), 79–94. https://doi.org/10.17977/um020v11i12017p079

Simarmata, A.A., dkk. 2017. Pengembangan E-modul Berbasis Model Pembelajaran Project Based Learning pada Mata Pelajaran Pemrograman Desktop Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri 2 Tabanan. Jurnal KARMAPATI, 6(1): 93-102.

Sari, L., & Chairunisa, E. D. 2020. Pengembangan E-Modul Pembelajaran Sejarah Tentang Tokoh-Tokoh Sipil Pejuang Kemerdekaan di Sumatera Selatan. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 6(1), 39–45. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31851/kalpataru.v6i1.4651

Siska, Y. 2015. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah Dasar, 2(2), 199–211. https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v2i2.1330

Susanti, S., & Chairunisa, E. D. (2020). Pengembangan E-Modul Pembelajaran Sejarah Tokoh-Tokoh Pembangunan Pacsa Kemerdekaan di Sumatera Selatan. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 6(2), 110–113. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31851/kalpataru.v6i2.5255

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Widja, I Gede. 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta: Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wijayanti, Y. 2017. Peranan Penting Sejarah Lokal Dalam Kurikulum Di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Artefak, 4(1), 53. https://doi.org/10.25157/ja.v4i1.735

Downloads

Additional Files

Published

2022-06-25

How to Cite

Firmansyah, H. and Chalimi, I. R. (2022) “KARAKTERISTIK KEBUTUHAN BAHAN AJAR SEJARAH LOKAL BERBASIS E-MODUL UNTUK SMAN KOTA PONTIANAK”, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 9(1), pp. 23–34. doi: 10.31571/sosial.v9i1.3704.