PETANI Vs PENGUASA (Penyerobotan Tanah Dan Perlawanan Petani Di Kabupaten Pasaman Barat)

Authors

  • Syafnil Syafnil
  • Zainal Arifin Universitas Andalas
  • Maskota Delfi Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.31571/sosial.v9i2.4166

Keywords:

Resistensi, Petani, Penguasa dan Penanaman Modal Asing

Abstract

Peningkatan ekonomi melalui penanaman modal asing di sektor perkebunan misalnya meningkatkan kapitalisasi dan ekspansi perkebunan yang terus menggerus tanah ulayat. Penyerobotan tanah ulayat menjadi isu yang sering menempel pada perluasan perkebunan kelapa sawit. Mekanisme penyelesaian konflik tanah yang tidak baik menimbulkan perlawanan yang berkepanjangan antara Petani dengan penguasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi etnografi, khususnya etnografi kritis. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi partisipatif, studi pustaka dan dokumentasi untuk mendukung data-data yang diperoleh dari lapangan. Pemilihan informan menggunakan cara snowball sampling. Kasus yang terjadi di Nagari Lingkuang Aua dilihat dari sudut pandangan politik ekologi dan Perlawanan Petani. Temuan penelitian menunjukkan bahwa konflik tanah antara petani dengan perusahaan sudah lama terjadi. Tuntutan masyarakat peti tidak ditanggapi serius oleh perusahaan. perusahaan mengulur-ulur waktu dengan berlindung dibalik izin HGU yang mereka miliki. Kondisi demikian juga di dukung oleh lemahnya nalar kritis pemerintah daerah. Mereka cenderung melindungi perusahaan dan tidak mengusut lebih jauh karena perusahaan sudah memiliki HGU. Kekecewaan masyarakat petani membuat mereka terus melanjutkan aksi perlawanan mereka hingga saat ini

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrizal, 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Afrizal, 2006. Sosiologi Konflik Agraria: Protes-Protes Agraria Dalam Masyarakat Indonesia Kontemporer. Andalas University Press: Padang

Arifin, Zainal, Sidarta Pujuraharjo dan Fajri Rahman, 2005. Antropologi Ekologi: Suatu Pengantar. Padang, Laboratorium Antropologi FISIP Universitas Andalas.

Creswell, John w, 2009. Lima Pendekatan Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Fakih, M. (2001). Sesat pikir teori pembangunan dan globalisasi. Yogyakarta: Insist Press.

Hill, H. (1990). Investasi asing dan industrialisasi di Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Ibrahim, Welly, dkk. (2012). Dampak Sosial Konflik Etnik di Kinali 1999-2010. Dalam Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Vol.1, No.2, Hal.73-84.

Kuswijayanti, Elisabet Repelita, (2007). Krisis-Krisis Sosio-Politico-Ecology di Kawasan Konservasi: Studi Ekologi Politik di Taman Nasional Gunung Merapi. Solidarity: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia. Vol. 01, No. 1, Hal. 41-66

Loenanda, Benny Dwika, (2019). Masalah Lingkungan, Pemanasan Global, dan Masa Depan Industri Kelapa Sawit Indonesia. Dalam Bulatin Profesi Insinyur, Vol.2, No.3, Hal. 102-107

Putri, Fauziah Desla dan Fitrisia, Azmi, 2021. Perkebunan Sawit dan Kehidupan Perekonomian Di Kabupaten Pasaman Barat 2004-2020. Dalam Jurnal Kronologi, Vol.3, No. 1, Hal. 31-44

Rachman, Noer Fauzi, 2017. Petani dan Penguasa: Dinamika Perjalanan Agraria Indonesia. Insist Press: Yogjakarta

Scott, James C, 2000. Senjatanya Orang-Orang Kalah. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia

Salam, A. (1993). Riau dalam perspektif kerja sama Sijori. Dalam, Adi Sasono (eds.), Pembangunan Regional dan Segitiga Pertumbuhan: Jakarta

Warman, Kurnia, 2010. Pola Penyelesaian Sengketa Tanah Ulayat Di Sumatera Barat (Sengketa Antara Masyarakat VS Pemerintah). Dalam Jurnal Masalah-Masalah Hukum Jilid 41, No.3, Hal. 407-415.

Zubir, Zaiyardam, 2010. Peta Konflik dan Konflik Kekerasan Di Minangkabau Sumatera Barat. Dalam Jurnal Masyarakat Indonesia, Vol36, No.1, Hal.53-75.

Zubir, Zaiyardam, 2002. Radikalisme Kaum Pinggiran: Studi Tentang Ideologi, Isu, Strategi dan Dampak Gerakan. Yogyakarta: Insist Press

Downloads

Published

2022-12-29

How to Cite

Syafnil, S., Arifin, Z. and Delfi, M. (2022) “PETANI Vs PENGUASA (Penyerobotan Tanah Dan Perlawanan Petani Di Kabupaten Pasaman Barat)”, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 9(2), pp. 257–271. doi: 10.31571/sosial.v9i2.4166.