Pemahaman HAM dan Respon Mahasiswa Sekolah Tinggi Keagamaan Katolik terhadap Isu Sensitif Hak Asasi Manusia

Authors

  • Metoddyus Tri Brata Role Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak
  • Subandri Simbolon Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.31571/sosial.v11i2.7044

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman calon guru Agama Katolik terhadap implementasi Hak Asasi Manusia (HAM) dalam kaitannya dengan isu-isu HAM seperti gender, ideologi, dan agama minoritas. Pertanyaannya adalah: pertama, sejauh mana siswa memahami hak asasi manusia dan bagaimana mereka menerapkan pemahaman tersebut dalam mendekati isu-isu hak asasi manusia? Kedua, bagaimana mereka mentransfer pemahaman yang mereka miliki, apalagi jika pemahaman tersebut dikaitkan dengan pandangan Gereja yang erat kaitannya dengan isu-isu tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini dianalisis dengan penelitian kualitatif menggunakan kuesioner terbuka dan wawancara semi terstruktur. Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa mahasiswa telah memiliki pemahaman tentang hak asasi manusia dan mengimplementasikan pemahaman tersebut dalam hubungannya dengan kelompok yang berbeda agama dengan sikap toleransi, menerima perbedaan dan menghargai. Namun terkait isu-isu sensitif seperti gender, partai atau organisasi politik terlarang, dan Agama Lokal, masih menggunakan pemahaman tekstual. Alasan utamanya adalah mereka jarang bertatap muka dengan orang-orang yang memiliki identitas gender, ideologi, dan agama tersebut. Faktor lainnya adalah kurangnya pemahaman mereka mengenai pandangan inklusif Gereja mengenai isu-isu ini. Pada akhirnya, implikasi rinci dan saran penelitian juga diperlukan untuk mengakomodasi ruang pertemuan untuk meningkatkan semangat kemanusiaan (yang melaluinya prinsip-prinsip hak asasi manusia, khususnya Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan-KBB, dipromosikan) yang jauh lebih inklusif dan menawarkan interpretasi dan sikap umat Gereja Katolik yang lebih inklusif terhadap masalah ini.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Subandri Simbolon, Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

References

Donnelly, J. (2013). ‘The Concept of Human Rights’, in Universal Human Rights in Theory and Practice, NED-New edition, 3. Cornell University Press, pp. 7–23.

Hidayat, S. (2017). ‘Stereotip Mahasiswa IAIN Pontianak terhadap Agama Baha’i’. Religio Jurnal Studi Agama-Agama, vol. 7, no. 1, pp. 55–83.

Himawan, AR & Undiana, NN 2021, ‘Pandangan Mahasiswa Terhadap Film Penghianatan G30S/PKI’, Cinematology: Journal Anthology of Film and Television Studies, pp. 35–48.

Kim, G. (2019). ‘“Why is Studying Hard a Violation of Human Rights?”: Tensions and Contradictions in Korean Students’ Reasoning about Human Rights’, The Journal of Social Studies Research, vol. 43, no. 3, pp. 255–267.

Kotan, DB & Sugiyono, PL. (2017). Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MK Kelas XI: Buku Guru, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, Jakarta.

Maarif, S 2017, ‘Meninjau Ulang Definisi Agama, Agama Dunia, dan Agama Leluhur’, in I Ali-Fauzi, ZA Bagir & I Rafsadi (eds), Dalam Kebebasan, Toleransi dan Terorisme: Riset dan Kebijakan Agama di Indonesia, Pusat Studi Agama dan Demokrasi Yayasan Paramadina, Jakarta, pp. 13–48.

Mayersen, D. (2018). ‘Teaching Human Rights Online: An Open Access Approach’, International Journal of Human Rights Education, vol. 2, no. 1, pp. 1–34.

Miles, MB, Huberman, AM & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, vol. 3nd, SAGE Publications.

Nalle, VIW 2021, ‘The Politics of Intolerant Laws against Adherents of Indigenous Beliefs or Aliran Kepercayaan in Indonesia’, Asian Journal of Law and Society, vol. 8, no. 3, pp. 558–576.

Padmavathy, RD & Pallai, P. (2015). ‘Human Rights Awareness of University Students: An Investigation’, vol. 4, pp. 46–50.

Papilaya, JO. (2016). ‘Transgender (LGBT), dan Keadilan Sosial’, Jurnal Humaniora Yayasan Bina Dharma III, pp. 25–34.

Paulus II, Y. (1979). Ensiklik Redemptor Hominis, https://www.vatican.va/content/john-paul-ii/en/encyclicals/documents/hf_jp-ii_enc_04031979_redemptor-hominis.html.

― (1984). The Redemption of the Body and the Sacramentality of Marriage, https://www.ewtn.com/catholicism/library/redemption-of-the-body-and-the-sacramentality-of-marriage-8676.

Paulus, Y. (1991). Cantesimus Annus (Ulang Tahun ke-Seratus) Ensiklik Bapa Suci Yohanes Paulus II tentang Ajaran Sosial Gereja Masa Kini Sebagai Kenangan ulang tahun ke-seratus Ensiklik Rerum Novarum.

Pimentel, C. (2006). ‘The Human Right to Education: Freedom and Empowerment’, pp. 2–10.

Puspitasari, CI. (2019). ‘Opresi Kelompok Minoritas: Persekusi dan Diskriminasi LGBT Di Indoensia’, TAKAMMUL: Jurnal Studi Gender Dan Islam Serta Perlindungan Anak, vol. 8, pp. 83–102.

Ratzinger, JK. (2023). ‘Seri Dokumen Gerejawi No. 69_ Homoseksualitas _ Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI’, pp. 1–12.

Robinson, GB & Weitz, ED. (2018). The Killing Season: A History of the Indonesian Massacres, 1965-66, vol. 29, Princeton University Press.

Selvam, T. (2018). ‘Effects of Human Rights Education among Students’, Journal of Emerging Technologies and Innovative Research, vol. 5, p. 1158 to 1160.

Smith, RKM & at.al.--- (2008). Hukum Hak Asasi Manusia, KD Asplund, S Marzuki & E Riyadi (eds), Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Son, W-J & Bae, S-M. (2022). ‘The relationship between human rights, negative affect, bullying victimization, and life satisfaction among Korean adolescents: A national sample study’, Children and Youth Services Review, vol. 139, p. 106568.

Yohanes XXIII 1963, Ensiklik Pacem in Terris, https://www.papalencyclicals.net/john23/j23pacem.htm.

Downloads

Published

2024-08-29

How to Cite

Role, M. T. B. and Simbolon, S. (2024) “Pemahaman HAM dan Respon Mahasiswa Sekolah Tinggi Keagamaan Katolik terhadap Isu Sensitif Hak Asasi Manusia”, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 11(2), pp. 112–133. doi: 10.31571/sosial.v11i2.7044.