Sifat Fisik dan Kandungan Gizi Buah Kancing Baju, Ketipan, dan Tamang Hutan di Kalimantan Barat
DOI:
https://doi.org/10.31571/edukasi.v16i1.840Keywords:
sifat fisik, kandungan gizi, kancing baju, ketipan, tamang hutanAbstract
Kerusakan pada hutan menyebabkan keanekaragaman buah-buahan hutan menjadi langka. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan kandungan gizi pada buah kancing baju, ketipan, dan tamang hutan. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Penelitian pertama berbentuk deskriptif dengan mengamati sifat fisik pada buah. Karakter yang diamati adalah warna kulit muda, warna kulit matang, permukaan kulit, warna daging, warna biji, ukuran buah, bentuk buah, jumlah biji, ukuran biji, tekstur daging buah, rasa daging buah, dan aroma buah. Bentuk penelitian kedua berupa eksperimen dengan menguji kandungan gizi pada buah dengan model RAL. Hasil penelitian yaitu sifat fisik menunjukkan perbedaan pada setiap buah sedangkan hasil analisis kandungan gizi menunjukkan bahwa semua variabel yang diukur yaitu kandungan karbohidrat total, glukosa, fruktosa, sukrosa, air, lemak, protein, serat kasar, abu, dan vitamin C memiliki perbedaan yang signifikan antar buah.
Kata Kunci: sifat fisik, kandungan gizi, kancing baju, ketipan, tamang hutan.Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC-BY-NC) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.