Analisis Pemanfaatan Rosella sebagai Bahan Penggumpal Tahu
DOI:
https://doi.org/10.31571/edukasi.v16i1.844Keywords:
penggumpal, protein, rosella, suhu, tahuAbstract
Ekstrak rosella berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan penggumpal alami protein kedelai sekaligus sebagai pewarna dan pengawet alami, serta meningkatkan nilai gizi tahu karena mengandung antioksidan alami. Penelitian bertujuan membuat tahu dengan menggunakan kelopak bunga rosella sebagai penggumpalnya. Ekstrak bunga rosella dengan jumlah dan konsentrasi tertentu dicampurkan dengan susu kedelai pada suhu yang berbeda yaitu pada suhu mendidih 100oC, suhu 65oC dan suhu 55oC selanjutnya diendapkan dan dipress dalam waktu tertentu. Tahu yang diperolah diukur rendemannya, protein, kadar air, kandungan vitamin c dan total asamnya. Tahu rosella yang dihasilkan memiliki rendemen yaitu pada kisaran 26,25% - 30% dari berat larutan sari kedelai. Kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada tahu yang menggunakan suhu pencampuran terendah 55oC yaitu sebesar 30,8 mg/100 gr bahan, kadar protein tertinggi (4,2%) dan kadar air (80,65%) dimiliki oleh perlakuan pada suhu 65oC. Sedangkan total asam berada pada kisaran 0,22 - 0,38.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC-BY-NC) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.