PENGEMBANGAN SELAI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DENGAN KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA

Authors

  • Muhamad Rizaldi Launuru Universitas Tanjungpura
  • Entin Daningsih Tanjungpura University

DOI:

https://doi.org/10.31571/saintek.v8i2.1269

Keywords:

selai jagung manis, konsentrasi gula, uji organoleptik.

Abstract

Abstrak

Penelitian ini mengukur pengaruh perbedaan konsentrasi gula terhadap hasil uji organoleptik selai jagung manis (Zea mays saccharata). Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan konsentrasi gula (100, 150 dan 200 gr) dan 25 replikasi. Apabila terdapat perlakuan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan pada alfa 0,05. Selai jagung manis diujikan kepada 25 orang panelis tidak terlatih dengan menggunakan uji organoleptik yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Pontianak. Instrumen penilaian berupa lembar uji skalar garis dengan enam parameter yaitu warna, aroma, kekentalan, rasa jagung, tingkat kemanisan dan kesukaan. Data hasil uji organoleptik dianalisis menggunakan SAS dengan model RAL. Hasil menunjukkan hanya aroma jagung dengan konsentrasi gula 100 gr yang disukai panelis secara signifikan. Oleh karena itu, selai jagung manis yang disukai oleh siswa adalah selai dengan aroma jagung manis yang tercium. Dari rata-rata skor, panelis cenderung memilih warna yang cerah, kental, rasa jagungnya terasa, dan manis.

Abstract

This research measured the effect of different sugar concentration towards the results of organoleptic tests of sweet corn jam (Zea mays saccharata). The design was completely randomized design (CRD) with three sugar concentration treatments (100, 150 and 200 gr) and 25 replications. If there was a significant treatment followed by Duncan test at alpha 0.05. Sweet corn jam was tested to 25 untrained panelists using an organoleptic test conducted in SMA 2 Pontianak. The instrument was the line scalar test sheet with six parameters namely color, aroma, viscosity, flavor, sweetness and preference level. Data were analyzed using SAS with CRD model. The results showed only the corn aroma with 100 gr sugar concentration significantly liked by the panelists. Therefore, the jam was favoured by students was the jam with strong sweet corn aroma. From the average score, the panelists tend to choose bright color, thick, strong corn taste, and sweet.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Muhamad Rizaldi Launuru, Universitas Tanjungpura

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Entin Daningsih, Tanjungpura University

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

References

Afrianto. (2016). Pengaruh penambahan karaginan terhadap mutu permen jelly dari buah pedada (Sonneratia caseolaris). Jurnal Teknologi Pertanian, Universitas Riau Faperta, 3(2), 7-8.

Almli, V. L. (2012). Consumer acceptance of innovations in traditional food. attitudes, expectations and perception. Doctoral Dissertation, Doctoral Thesis. Norwegian University of Life Sciences.

Badan Standarisasi Nasional. (2008). Selai buah SNI 01-3746-2008. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Engka. (2016). Pengaruh konsentrasi sukrosa dan sirup glukosa terhadap sifat kimia dan sensoris permen kerasbelimbing wuluh (Averrhoa bilimbi. L). Jurnal Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, 7(3), 49-58.

Gaffar, R., Lahming, & Rais, M. (2017). Pengaruh konsentrasi gula terhadap mutu selai kulit jeruk bali (Citrus maxima). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3, 117-125.

Harto, Y., Rosalina, Y., & Susanti, L. (2016). Karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik selai sawo (Achras zapota L.) dengan Penambahan Pektin dan Sukrosa. Jurnal Agroindustri, 6(2), 88-100.

Iqbal, M., Fuadi, M., & Pulungan, W. A. P. (2012). Studi pembuatan dodol pisang (Musa Paradisiaca L.). Jurnal Agrium, 17(3), 227-235.

Kamal, N. (2010). Pengaruh bahan aditif CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) terhadap beberapa parameter pada larutan sukrosa. Jurnal Teknologi, 1(17), 78-84.

Koesoemawardani, D. (2007). Analisis sensori rusip dari Sungailiat-Bangka. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian, 12(2), 36-39.

Muchtadi, D. (2011). Karbohidrat pangan dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.

Musyafah, I. (2016). Resep selai jagung manis. Retrieved from http://dunianyaintanmusyafah.blogspot. com/2016/03/resep-selai-jagung-manis.html.

Negara, J. K., Sio, A. K., Rifkhan, Arifin, M., Oktaviana, A. Y., Wihansah, R. R. S. & Yusuf, M. (2016). Aspek mikrobiologis serta sensori (rasa, warna, tekstur, aroma) pada dua bentuk penyajian keju yang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(2), 286-290.

Nurlela, E. (2002). Kajian faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan warna gula merah. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Permatasari, T. G. (2012). Praktek produksi pembuatan selai wortel. Tugas Akhir. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Purbasari, A., Pramono, Y. B., & Abduh, S. B. M. (2014). Nilai ph, kekentalan, citarasa asam, dan kesukaan pada susu fermentasi dengan perisa alami jambu air (Syzygium sp.). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3 (4), 174-177.

Riduwan. (2012). Dasar-dasar statistik edisi revisi. Bandung: Alfabeta.

Setyaningsih, D., Apriyanto, A., & Sari, M. P. (2010). Analisis sensoris untuk industri pangan dan agroindustri. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.

Siregar, E. A., Rusmarilin, H. & Limbong, L, N. (2015). Pengaruh lama blansing dan jumlah gula terhadap mutu manisan basah sawi pahit. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, 3(2), 212-216.

Subagjo, A. (2007). Manajemen pengolahan roti dan kue. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Downloads

Published

2020-01-08

How to Cite

Launuru, M. R., & Daningsih, E. (2020). PENGEMBANGAN SELAI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DENGAN KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA. Jurnal Pendidikan Informatika Dan Sains, 8(2), 179–192. https://doi.org/10.31571/saintek.v8i2.1269