Pengembangan two tier diagnostik test untuk mendeteksi miskonsepsi siswa sma pada materi gerak

Authors

  • Ray Cinthya Habellia Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Tanjungpura
  • Haratua Tiur Maria Universitas Tanjungpura
  • M. Musa Syarif Hidayatullah Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.31571/saintek.v10i2.3222

Keywords:

pengembangan soal, diagnostik test, two tier

Abstract

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena alam berdasarkan penalaran logika dan kerja ilmiah. Pembelajaran fisika yang masuk dalam rumpun IPA sehingga harus memperhatukan hakikat IPA, sehingga dapat mengembangkan pemahaman konsep, kemampuan berpikir peserta didik, mengembangkan daya pikir kritis dan sikap ilmiah. Namun pembelajaran yang tidak dirancang dengan baik menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar dan miskonsepsi. Siswa yang mengalami miskonsepsi terkadang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami miskonsepsi, sehingga penting bagi guru untuk melakukan upaya dalam mengatasi miskonsepsi siswa dengan menggunakan tes diagnostik, sehingga tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu pengembangan two tier diagnostik test untuk mendeteksi miskonsepsi siswa SMA pada materi gerak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan dari Borg & Gall yang sudah mengalami modifikasi. Pengembangn two tier diagnostik test pada materi gerak dilakukan dengan melakukan kajian hasil penelitian untuk mendapatkan daftar miskonsepsi yang sering dialami oleh siswa pada materi gerak. Selanjutnya dilakukan analisis kompetensi dasar yang berhubungan dengan materi gerak yaitu gerak lurus, gerak parabola dan gerak melingkar. Dari setiap KD maka akan dianalisis sebuah indikator. Indikator akan digabungkan dengan miskonsepsi yang ditemukan tadi untuk mendapatkan indikator soal sehingga dihasilkan two tier diagnostik test untuk mendeteksi miskonsepsi siswa SMA pada materi gerak.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Haratua Tiur Maria, Universitas Tanjungpura

Prodi Pendidikan Fisika

M. Musa Syarif Hidayatullah, Universitas Tanjungpura

Prodi Pendidikan Fisika

References

Astutik, W. (2018). Pengembangan Instrumen Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Test Untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Materi Gerak Melingkar Beraturan. Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo (Unpublished).

Busyairi, A., & Zuhdi, M. (2020). Profil Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika Ditinjau Dari Berbagai Representasi Pada Materi Gerak Lurus Dan Gerak Parabola. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 6(1), 90. https://doi.org/10.29303/jpft.v6i1.1683

Dessy, R., Nanda, S., & Salamah, A. (2015). PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA TOPIK ASAM-BASA. Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD Kota Semarang, 3, 103–111.

Fauziah, A., & Darvina, Y. (2019). Analisis Miskonsepsi Peserta Didik Dalam Memahami Materi Gerak Lurus Dan Gerak Parabola Pada Kelas X Sman 1 Padang. Pillar of Physics Education, 12(1), 73–80.

Febriana, A. E., & Nada, A. Q. (2021). Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Materi Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Jurnal Kependidikan Betara, 2(1), 43–50.

Giancoli, D. C. (2008). Fisika Dasar I. Erlangga.

Gurel, D. K., Eryilmaz, A., & McDermott, L. C. (2015). A review and comparison of diagnostic instruments to identify students’ misconceptions in science. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 11(5), 989–1008. https://doi.org/10.12973/eurasia.2015.1369a

Harefa, A. R. (2019). Peran Ilmu Fisika Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Jurnal Warta, 13(2), 1–10.

Novidawati, W. (2019). E- Modul Hakikat Fisika.

Nurulwati, N., Veloo, A., & Ali, R. (2014). Suatu Tinjauan Tentang Jenis-Jenis Dan Penyebab Miskonsepsi Fisika. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 2(1), 87–95.

Prihatni, Y., Kumaidi, K., & Mundilarto, M. (2016). Pengembangan Instrumen Diagnostik Kognitif Pada Mata Pelajaran Ipa Di Smp. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 20(1), 111–125. https://doi.org/10.21831/pep.v20i1.7524

Pujianto, A. (2013). Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus. JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 1(1), 16–21. https://doi.org/10.22487/j25805924.2013.v1.i1.2370

Rahayu. (2015). Pengembangan tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada konsep gerak dua dimensi. In Jurnal Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Vol. 4, Issue 1).

Sutrisno, A. D. (2019). Survey Pemahaman Konsep dan Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Kinematika Gerak. WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika), 4(1), 106. https://doi.org/10.17509/wapfi.v4i1.15796

Utami, R. D., Agung, S., & Bahriah, E. S. (2017). Analisis Pengaruh Gender Terhadap Miskonsepsi Siswam SMAN di Kota Depok dengan Menggunakan Tes Diagnostik Two-Tier. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA, 93–102.

Yamtinah, S., & Budiyono, B. (2015). Pengembangan Instrumen Diagnosis Kesulitan Belajar Pada Pembelajaran Kimia Di Sma. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 19(1), 69–81. https://doi.org/10.21831/pep.v19i1.4557

Yolanda, Y. (2017). Remediasi Miskonsepsi Kinematika Gerak Lurus dengan Pendekatan STAD. Science and Physics Education Journal (SPEJ), 1(1), 39–48. https://doi.org/10.31539/spej.v1i1.76

Yolenta, D., Sutrisno, L., & Haratua. (2015). Deskripsi miskonsepsi siswa SMA Kecamatan Kapuas tentang gerak melingkar beraturan menggunakan three-tier test (Description of high school students’ misconception in Kapuas about uniform circular motion using a three-tier test). Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(3), 1–7.

Downloads

Published

2021-12-31

How to Cite

Habellia, R. C., Maria, H. T., & Hidayatullah, M. M. S. (2021). Pengembangan two tier diagnostik test untuk mendeteksi miskonsepsi siswa sma pada materi gerak. Jurnal Pendidikan Informatika Dan Sains, 10(2), 195–201. https://doi.org/10.31571/saintek.v10i2.3222