Karakteristik tanah bekas tambang bauksit dan tailing di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat

Authors

  • Ricka Aprillia Universitas Tanjungpura
  • Wahdaniah Mukhtar Universitas Tanjungpura
  • Septami Setiawati Universitas Tanjungpura
  • Govira Christiadora Asbanu Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.31571/saintek.v10i2.3500

Keywords:

bauksit, tanah bekas tambang, tailing

Abstract

Potensi bahan galian bauksit di Kalimantan Barat dapat diperhitungkan dalam waktu yang akan datang namun permasalahan yang muncul berupa lahan kritis dan produksi tailing. Pada lahan kritis terjadi kerusakan struktur tanah dan kondisi tanah yang padat menyebabkan buruknya sistem tata air dan aerasi. Pengendapan tailing menyebabkan tertutupnya ekosistem sehingga terjadi perubahan karakteristik morfologi, fisik, kimia penyusun tanah, serta vegetasi yang tumbuh di atasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat fisik dan kimia tanah bekas tambang bauksit dan tailing yang dihasilkan guna memberikan rekomendasi pemanfaatan keduanya. Analisis dilakukan dengan menilai sifat fisika tanah yaitu tekstur tanah, sedangkan penilaian sifat kimia tanah yaitu Kapasitas Tukar Kation, Kejenuhan Basa, C-Organik, kadar P2O5 tersedia, N total dan pH tanah. Hasil penelitian menunjukkan tanah bekas tambang bauksit memiliki nilai pH sebesar 5,67 termasuk kategori agak masam dan berbanding lurus dengan kandungan bahan organik, kejenuhan basa dan nilai KTK yang rendah pada tanah. Hal ini tidak sejalan dengan karakteristik fisika pada tanah yang memiliki komposisi tekstur yang seimbang yaitu terdiri dari pasir 28,90%, debu 36,80%, dan lempung 34,30%. Sedangkan sifat kimia pada tailing memiliki nilai pH sebesar 5,86 termasuk kategori agak masam, namun kandungan C-organik yang sesuai dengan standar kesuburan tanah, sedangkan unsur hara makro dan KTK tergolong rendah. Komposisi tekstur tailing didominasi oleh pasir dengan komposisi 89,8%, sedangkan debu 5,47% dan lempung 4,77%. Tanah bekas tambang tersebut dapat diperbaiki dengan cara penambahan bahan organik, pengapuran, dan revegetasi. Tailing sendiri dapat dimanfaatkan sebagai zeolite sintesis dan sebagai bahan campuran paving block yang aman bagi lingkungan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ricka Aprillia, Universitas Tanjungpura

Jurusan Teknik Pertambangan

Wahdaniah Mukhtar, Universitas Tanjungpura

Jurusan Teknik Pertambangan

Septami Setiawati, Universitas Tanjungpura

Jurusan Teknik Pertambangan

Govira Christiadora Asbanu, Universitas Tanjungpura

Jurusan Teknik Lingkungan

References

Batu, H. M. R. P., Talakua, S. M., Siregar, A., & Osok, R. M. (2019). Status kesuburan tanah berdasarkan aspek kimia dan fisik tanah di DAS Wai Ela, Negeri Lima, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Jurnal Budidaya Pertanian, 15(1), 1-12.

Budiana, I. G. E., & Jumani & Biantary, M. P. (2017). Evaluasi tingkat keberhasilan revegetasi lahan bekas tambang batubara di PT Kitadin Site Embalut Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jurnal Agrifor, 16(2), 195-208.

Cahyono, Y. D. G., Kusdarini, E., & C, C. H. (2019). Pengaruh penambahan tailing bauksit terhadap uji kuat tekan dan kadar logam besi pada pembuatan paving blok. Prosiding Seminar Teknologi Kebumian Dan Kelautan, 1(1), 32–35.

Erfandi, D. (2017). Pengelolaan lansekap lahan bekas tambang: pemulihan lahan dengan pemanfaatan sumberdaya lokal (in-situ). Jurnal Sumberdaya Lahan, 11(2), 55-66.

Firdaus, L. N., Wulandari, S., & Mulyeni, G. D. (2013). Pertumbuhan akar tanaman karet pada tanah bekas tambang bauksit dengan aplikasi bahan organik. Biogenesis, 10(1), 53-64.

Gainau, R. J. (2019). Analisis perkembangan tanah pada tailing dam tsf 56 pt. nusa halmahera mineral maluku utara di area suksesi alam (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta).

Hamid, I., Priatna, S. J., & Hermawan, A. (2019). Karakteristik beberapa sifat fisika dan kimia tanah pada lahan bekas tambang timah. Jurnal Penelitian Sains, 19(1), 23-31.

Margolang, R. D. M. R. D., Jamilah, J., & Sembiring, M. (2014). Karakteristik beberapa sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pada sistem pertanian organik. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 3(2), 104544.

Pohan, M. P., Denni, W., Sabtanto, J. S., & Asep, A. (2007). Penyelidikan potensi bahan galian pada tailing pt freeport indonesia di kabupaten mimika, Provinsi Papua. Proceeding Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan dan Non Lapangan Tahun 2007.

Riogilang, H. (2012). Pemanfaatan limbah tambang untuk bahan konstruksi bangunan. Ekoton, 9(1).

Suprapto, S., & Kisnawati, R. D. (2016). Pemisahan alumina pada residu bauksit (red mud) yang berasal dari Riau dengan metode sintering sodalime. Jurnal Sains dan Seni ITS, 5(2).

Suherman, I., Suseno, T., & Saleh, R. (2015). Kajian manfaat usaha pertambangan bauksit terhadap sosial ekonomi daerah di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 11(2), 129-145.

Sembiring, S. (2008). Sifat kimia dan fisik tanah pada areal bekas tambang bauksit di Pulau Bintan, Riau. Info hutan, 5(2), 123-134.

Septiansyah, S. I., & Santi, M. (2019). Pemanfaatan alumina waste dari tailing bauksit menjadi zeolit adsorben. Eksplorium: Buletin Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, 39(2), 123-130.

Downloads

Published

2021-12-31

How to Cite

Aprillia, R., Mukhtar, W., Setiawati, S., & Asbanu, G. C. (2021). Karakteristik tanah bekas tambang bauksit dan tailing di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan Informatika Dan Sains, 10(2), 208–217. https://doi.org/10.31571/saintek.v10i2.3500