Uji aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih dan bawang hitam siung tunggal (Allium sativum) terhadap Acinetobacter baumannii

Authors

  • Anzas Niam Saputra Departement of Microbiology, Faculty of Medicine, Universitas Tanjungpura
  • Mahyarudin Mahyarudin Departemen Mikrobiologi (Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura)
  • Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab Asseggaf Departemen Farmakologi (Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura)

DOI:

https://doi.org/10.31571/saintek.v12i1.5989

Keywords:

Bawang putih siung tunggal, Bawang hitam siung tunggal, Antibakteri, Acinetobacter baumannii

Abstract

Latar Belakang: Kasus resistensi obat telah ditemukan dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Acinetobacter baumannii. Bawang putih dan bawang hitam siung tunggal diduga dapat menjadi obat antibakteri karena mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin, tanin, dan senyawa organosulfur yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan: Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih siung tunggal dan bawang hitam siung tunggal terhadap Acinetobacter baumannii. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian experiment dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Metode difusi cakram Kirby-Bauer digunakan untuk uji antibakteri dan metode kualitatif dengan reaksi reagen spesifik digunakan untuk analisis fitokimia. Hasil: Zona hambat yang terbentuk oleh kedua ekstrak didapatkan mulai dari konsentrasi 50%. Rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk oleh ekstrak etanol bawang putih siung tunggal konsentrasi 50%, 75%, dan 100% adalah 7,5 mm (sedang), 7,87 mm (sedang), dan 9,8 mm (sedang). Sedangkan rata-rata diameter ekstrak etanol bawang hitam siung tunggal konsentrasi 50%, 75%, dan 100% adalah 8,77 mm (sedang), 12,03 mm (kuat), dan 12,5 mm (kuat). Analisis fitokimia menunujukkan ekstrak etanol bawang putih siung tunggal mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan sulfur. Sedangkan ekstrak etanol bawang hitam siung tunggal mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin, tanin, dan sulfur. Kesimpulan: Aktivitas antibakteri ekstrak bawang hitam siung tunggal lebih tinggi dibandingkan ekstrak bawang putih siung tunggal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adhuri, I. K., Kristina, T. N., & Antari, A. L. (2018). Perbedaan Potensi Antibakteri Bawang Putih Tunggal Dengan Bawang Putih Majemuk Terhadap Salmonella Typhi. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(2), 415–423.

CLSI. (2023). Performance Standards for Antimicrobial Susceptibility Testing. 33nd ed. CLSI supplement M100. In Clinical and Laboratory Standards Institute (Issue 33).

Dewi, S. T. R., Salim, H., & Karim, D. (2020). Efek Pemberian Perasan Bawang Putih Lanang (Allium sativum (L.) terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Candida albicans, Streptococcus mutans dan Propionibacterium acnes. Media Farmasi Poltekkes Makassar, XVI(1), 124–129. https://doi.org/10.32382/mf.v16i1.1415

Fitriana, N., Lestari, R., & Lukiati, B. (2018). Senyawa Alami Bawang Putih Tunggal sebagai Inhibitor LpxC Bakteri Pseudomonas aeruginosa melalui Virtual Screening. Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(1), 25–33. https://doi.org/10.18196/MM.180111

Fournier, P. E., & Richet, H. (2006). The epidemiology and control of Acinetobacter baumannii in health care facilities. Clinical Infectious Diseases : An Official Publication of the Infectious Diseases Society of America, 42(5), 692–699. https://doi.org/10.1086/500202

Gofur, A., Wulandari, I., Athoillah, M. F., Witjoro, A., & Lestari, S. R. (2019). Single Clove Garlic (Allium sativum) Essential Oil as an Inhibitor of Staphylococcus aureus Bacteria. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 11(1), 77–83. https://doi.org/10.15294/biosaintifika.v11i1.13944

Jean Maguire van Seventer, & Hochberg, N. S. (2017). Principles of Infectious Diseases: Transmission, Diagnosis, Prevention, and Control. International Encyclopedia of Public Health, 6(2), 22–39.

Kimura, S., Tung, Y. C., Pan, M. H., Su, N. W., Lai, Y. J., & Cheng, K. C. (2017). Black garlic: A critical review of its production, bioactivity, and application. Journal of Food and Drug Analysis, 25(1), 62–70. https://doi.org/10.1016/j.jfda.2016.11.003

Pramitha, D. A. I., & Sundari, N. K. G. (2020). Kapasitas Antioksidan pada Black Garlic Tunggal dan Majemuk secara In-Vitro dengan DPPH. Jurnal Ilmiah Medicamento, 6(2).

Rosvita, S., & Puradewa, L. (2021). Uji Antibakteri Ekstrak Bawang Putih dan Bawang Lanang Terhadap Bakteri Pseudomonas aeuruginosa dan Staphylococcus aureus. Biospektrum Jurnal Biologi, 19–22. https://www.fairportlibrary.org/images/files/RenovationProject/Concept_cost_estimate_accepted_031914.pdf

Sabila A., P., Ngadiani, & Budiarti, F. F. (2019). Uji Banding Ekstrak Bawang Hitam dan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Sebagai Antifungi Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Journal of Pharmacy and Science, 4(2), 101–104. https://doi.org/10.53342/pharmasci.v4i2.147

Saipriya, K., Swathi, C. H., Ratnakar, K. S., & Sritharan, V. (2019). Quorum-sensing system in Acinetobacter baumannii:a potential target for new drug development (pp. 15–27).

Thalia, C. U., Chrisnasari, R., & Rosita Dewi, A. D. (2020). Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Fungsional Bawang Putih (Allium sativum). KELUWIH: Jurnal Sains Dan Teknologi, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.24123/saintek.v1i1.2782

Timsit, J. F., Esaied, W., Neuville, M., Bouadma, L., & Mourvllier, B. (2017). Update on ventilator-associated pneumonia. F1000Research, 6(0), 1–13. https://doi.org/10.12688/f1000research.12222.1

Tsakiridou, E., Makris, D., Daniil, Z., Manoulakas, E., Chatzipantazi, V., Vlachos, O., Xidopoulos, G., Charalampidou, O., & Zakynthinos, E. (2014). Acinetobacter baumannii infection in prior ICU bed occupants is an independent risk factor for subsequent cases of ventilator-associated pneumonia. BioMed Research International, 2014. https://doi.org/10.1155/2014/193516

Tyagi, S., Chirag, P., Poonam, D., Dhruv, M., Ishita, S., Labu, Z. K., Gupta, A. K., & Patel, K. (2013). Importance of garlic (allium sativum): an exhaustive review. Journal of Drug Discovery and Therapeutics, 1(January 2013), 23–27. https://www.researchgate.net/publication/281406027_importance_of_garlic_allium_sativum_an_exhaustive_review

Wijaksana, D. S., Anggraeni, N., & Endriani, R. (2019). Pola Bakteri dan Resistensi Antibiotik pada Pasien Sepsis di Intensive Care Unit (ICU) RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode 1 Januari – 31 Desember 2017. Jurnal Ilmu Kedokteran, 13(2), 46. https://doi.org/10.26891/jik.v13i2.2019.46-54

Yan, F., Yang, F., Li, L., Ma, F., Zhang, J., Zhou, G., Chen, N., Chen, Y., & Wang, P. (2019). Allicin as adjunctive antibiotic in the treatment of ventilator-associated pneumonia patients caused by bacterial infection. Acta Medica Mediterranea, 35(1), 233–238. https://doi.org/10.19193/0393-6384_2019_1_37

Yunus, F. T., Suwondo, A., & Martini. (2021). Phytochemical Compound of Garlic (Allium sativum) as an Antibacterial to Staphylococcus aureus Growth. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 1053(1), 012041. https://doi.org/10.1088/1757-899x/1053/1/012041

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Saputra, A. N., Mahyarudin, M., & Asseggaf, S. N. Y. R. S. (2023). Uji aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih dan bawang hitam siung tunggal (Allium sativum) terhadap Acinetobacter baumannii. Jurnal Pendidikan Informatika Dan Sains, 12(1), 256–265. https://doi.org/10.31571/saintek.v12i1.5989