STUDI KANIBALISME AYAM HUTAN DI DESA MERANTI KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO (Riset Mini Mahasiswa Jurusan Peternakan)

Authors

  • Edi Kurniawan Universitas Negeri Gorontalo
  • Ditanti Abuba Universitas Negeri Gorontalo
  • Syukri I Gubali Universitas Negeri Gorontalo
  • Suparmin Fathan Universitas Negeri Gorontalo
  • Laya Laya Universitas Negeri Gorontalo
  • Safriyanto Dako Universitas Negeri Gorontalo
  • Muhammad Mukhtar Universitas Negeri Gorontalo
  • Syahruddin Syahruddin Universitas Negeri Gorontalo

Keywords:

ayam hutan, kanibalisme, evolusi ayam lokal, Indonesia

Abstract

Ayam hutan merah (Gallus gallus spadiceus) menjadi titik asal evolusi bagi berbagai jenis ayam lokal yang tersebar luas di Indonesia. Metode pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung dan wawancara di Desa Meranti, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Dalam wawancara dengan peternak, ditemukan masalah pematukan pada ayam hutan yang masih dalam fase DOC (Day-Old Chick) saat diberi makanan. Upaya pencegahan dilakukan dengan memisahkan kandang ayam induk dan ayam DOC. Ayam hutan, termasuk ayam hutan merah, tersebar di berbagai wilayah dengan karakteristik unik. Kejadian kanibalisme pada ayam terkait dengan faktor genetik dan kebiasaan hidup, dengan variasi ukuran dalam kelompok sebagai dampak utama dari variasi genetik. Faktor lingkungan seperti ketersediaan pakan, jenis pakan, komposisi nutrisi pakan, populasi, densitas, intensitas cahaya, naungan, dan kejernihan air turut menentukan perilaku tersebut. Dengan pemahaman mendalam tentang perilaku dan kebutuhan ayam hutan merah, dapat diterapkan praktik peternakan yang berkelanjutan untuk menjaga kesejahteraan dan keberlanjutan populasi ayam hutan merah di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akram, F., Awan, M., Mahmood, T., Anjum, M., Qasim, S., Khalid, J., Shahwar, D., and Andleeb, S. (2015). Threats to Red Junglefowl (Gallus gallus murghi) in Deva Vatala National Park, District Bhimber, Azad Jammu and Kashmir, Pakistan. Annual Research & Review in Biology, 6(1): 59–65.

Eriksson J, Larson G, Gunnarsson U, Bed'hom B, Tixier-Boichard M, et al. (2008). Identification of the Yellow Skin Gene Reveals a Hybrid Origin of the Domestic Chicken. PLoS Genet January 23, 2008.

Fernandes M., Mukesh, S. Sathyakumar, R. Kaul, R. S. Kalsi and D. Sharma4. (2009). Conservation of red jungle fowl Gallus gallus in India. International Journal of Galliformes Conservation. 1: 94– 101.

Hughes, B. O. and I. J. H. Duncan. (1972). The influence of strain and environmental factors upon feather pecking and cannibalism in fowls. British Poultry Science 13: 525-547.

Kamarudin, H. L. (2019). Ayam hutan hibrid naik harga penangan seekor RM500, Sinar Harian

Keeling, L. J. (1994). Feather pecking – who in the group does it, how often and under what circumstances? Proceedings of the 9th European Poultry Conference, Glasgow. 288-289.

Suharyanto, S., Aryati, Y., & Tahe, S. (2008). Upaya penurunan tingkat kanibalisme rajungan (Portunus pelagicus) dengan pemberian suplemen triptofan. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 10(1), 126-133.

Sulandari, S. dan M.S.A. Zein. (2009). Analisis D-loop DNA Mitokondria untuk Memposisikan Ayam Hutan Merah dalam Domestikasi Ayam di Indonesia. Media Peternakan, 32(1): 31-39

Vaisanen, J., J. Hakansson & P. Jensen. (2005). Social interaction in red junglefowl (Gallus gallus) and white leghorn layers in stable groups and after re-grouping. British Poult. Sci. 46:156-168.

Vaisanen, J. & P. Jensen. (2003). Social versus exploration and foraging motivation in young red jungle fowl (Gallus gallus) and white leghorn layers. Appl. Anim. Behaviour Sci. 84: 139-158.

Downloads

Published

2024-01-13

Most read articles by the same author(s)